Minggu, 29 Mei 2011

Drama Anak Kendari-Sarungela

Posted by Nur Fadhilah at 6:26:00 AM 1 comments
Tokoh:
1. Sarungela
2. Om Peri/Bapak Rian
3. Mama Sosa
4. Sarah/kakak I
5. Sonia/kakak II
6. Ibu Tendri

Diceritakan, hiduplah sebuah keluarga miskin yang terdiri dari seorang ibu dan kedua putrinya yang bernama Sarah dan Sonia serta seorang anak angkat yang bernama Sarungela. Sarungela diangkat delapan tahun yang lalu dari sebuah panti asuhan, yang konon katanya ketika Sarungela masih bayi ditemukan di depan gerbang panti asuhan dalam keadaan terbungkus sehelai sarung. Sehingga dalam hidupnya kini, Sarungela selalu memakai sarung pemberian orang tua kandungnya itu. Di rumah barunya sekarang, Sarungela hampir tidak dianggap sebagai anak, melainkan ia dipekerjakan seperti seorang pembantu. Mama dan kedua kakak angkatnya selalu menyuruh Sarungela mengerjakan pekerjaan rumah tanpa belas kasihan.

Adegan I
Sarah : (Menunjuk-nunjuk majalah yang dipegang. “Son, lihat pi!”
Sonia : (Marah) “Apakah? Sa lagi belajar ini.”
Sarah : (Masih menunjuk-nunjuk majalah) “Lihat pi! Ganteng.”
Sonia : “Mana? Mana?” (Tersenyum) “Ih, gantengnya. Kita beli sebentar posternya.”
Sarah : “Iyo, nah.”
Mama : “Anak-anakku, kalian lagi bikin apakah ini?
Sonia : “Sa belajar mama.”
Mama : (Melihat lantai) “Ih, kenapa masih kotor ini lantai? Belum disapukah?”
Sonia : “Tidak tahu Sarungela, ma.”
Mama : (Berteriak) “Sarungela, o… Sarungela! Sapu itu lantai! Kotornya.”
Sarungela : (Datang tergesa-gesa) “Ih, masih bersih ji, ma. Sa baru sapu tadi.”
Mama : (Marah) ”Beh, ko tidak lihatkah ini kotoran, debu. Di mana ko taruh itu mata?”
Sarungela : “Iya, ma.” (Pergi mengambil sapu).
Mama : “Anak-anak, mama pergi dulu, nah. Mama mo pergi ke salon.”
Sarah & Sonia : “Iya, ma. Dah!”
Sonia : “Kue nah, ma!” (Berteriak sambil menggaruk kepala) “Sarungela!”
Sarungela : (Mengeluh dengan suara kecil) “Huh, kenapakah sa terus, beh?” (Berteriak) “Sa masih menyapu ini kasihan.”
Sonia : (Berteriak) “Sisirkan dulu rambutku! Gatal. Sa tidak bisa konsentrasi belajar.” (Menggaruk-garuk kepala).
Sarungela : (Berbisik) “Hu, begitu mi kalau tidak pernah keramas. Lima ratus rupiah ji sampo sebungkus.”
Sonia : (Berteriak) “Apa?”
Sarungela : (Berbisik) “Alamak! Keceplosan!” (Memegang mulut) “Hampir mi. Tunggu! Selesai pi sa menyapu.”
Sarah : (Berteriak) “Sarungela!”
Sarungela : “Kenapakah lagi saya? Belum selesai satu datang lagi satu.”
Sarah : “Sudah-sudah mi itu. Kau ribut sekali.” (Sambil membaca majalah).

Adegan II
Keesokan harinya, pagi-pagi buta sekitar pukul lima dini hari, mama dan kedua kakak angkat Sarungela masih tertidur nyenyak. Namun, Sarungela sudah bangun membersihkan rumah, mencuci baju, mengangkat air, potong rumput, memasak dan lain-lain. Karena kecapaian, dia tertidur di atas kursi tamu. Tidak lama kemudian, Sarah dan Sonia bangun lalu menuju ruang tamu.
Sonia : (Menguap dan berjalan dengan mata tertutup) “Hoam, capai. Sa mimpi apa semalam?” (Sambil memegang lehernya).
Sarah : (Mengikuti Sonia dengan mata tertutup) “Ko gilakah? Ngerimu, Son. Tidur capai. Tidak ada juga ko kerja di rumah.”
Sonia : “Ih, ko pelan saja. Kau juga tidak ada ko kerja.” (Sambil berbalik ke arah Sarah).
Sarah : “Ya iyalah, kita kan punya pembantu.” (Tertawa).
Sonia : “Ha, benar juga.” (Sudah tiba di ruang tamu).
Masih dalam keadaan mengantuk, Sonia dan Sarah lalu duduk di atas kursi. Ternyata di kursi itu terdapat Sarungela yang tengah tertidur.
Sarah : (Memeluk dirinya) “Dingin, beh.” (Sambil merekatkan kembali sarung di badannya).
Sonia : ”Iya. Tapi toh, ko tidak rasa anehkah ini kursi?”
Sarah : “Iya, aneh. Da empuk. Sejak kapan ini kursi kayu pake busa?“
Sonia : “Oh, kursi baru mungkin.”
Tiba-tiba Sarungela mengubah posisi tidurnya yang membuat Sarah dan Sonia terjatuh.
Sarah & Sonia : “Aduh, sakitnya!” (Berdiri sambil mengelus-elus lututnya).
Sarah : “Eh, lihat pi!” (Menunjuk ke arah Sarungela) “Sarungela pale yang kita duduki tadi. Pantasan!”
Sonia : “Ih, ngerinya Sarungela. Sarungela, bangun! (Memukul-mukul Sarungela). Ma, Sarungela da tidur di kursi tamu, tidak ada malunya.”
Mama datang.
Mama : “Hu, ada apakah? Masih pagi he ini kasihan, baru kalian sudah bikin ribut.”
Sonia : “Ini he, ma. Sarungela da tidur di sini.”
Sarah : “Iya, ma. Susah sekali dikasih bangun . Baru da kasih jatuh lagi kita.”
Mama : “Sarungela, bangun!” (Berteriak di dekat telinga Sarungela).
Sarungela pun terbangun.
Sarungela : (Terbangun kaget) “Ha? Kenapa, Ma?” (Bingung).
Mama : “Kenapa ko tidur di sini?” (Menatap Sarungela tajam).
Sarungela : “Saya kecapaian, ma.” (Tertunduk).
Sarah :”Ah, alasan mati.”
Sonia : “Iya. Padahal sudah dikasih kamar tidur.”
Mama : “Sudah-sudah! Lain kali Sarungela, kalau ko tidur lagi di ruang tamu, sa bakar sarungmu!” (Sambil meninggalkan ruang tamu).
Sarah & Sonia : (Berbisik) “Tobat ko!” (Mengikuti Mama).

Adegan III
Di tengah kesunyian kamar tidurnya, Sarungela memakai sarung yang merupakan peninggalan orang tuanya dan mulai meratapi kehidupannya.
Sarungela : (Duduk bersila di atas tempat tidur) “Apa arti hidupku ini? Kalau selamanya sa cuma kerja, kerja dan kerja. Sudah delapan tahun mi mereka adopsi saya, tapi hidupku masih begini-begini terus. Sama ji TKI. Lama-lama jadi madesu (masa depan suram). Kalau sa pikir-pikir, sebenarnya sa hanya dijadikan alat buat mereka. Ih, sa ingin doti-doti mereka biar mereka rasa dulu.”
Mama : “Sarungela, o… Sarungela!” (Mengetuk kamar Sarungela).
Sarungela : “Kenapa, ma?”
Mama : (Setengah berteriak) “ Apakah ko bikin di kamar? Ko menyepikah. Nanti ko kesurupan, saya lagi yang repot.”
Sarungela : “Tidak bikin apa-apa ji.” (Sambil keluar dari kamar).
Mama : “Ko pergi dulu utangkan saya pulsa di penjual sebelah rumah! Sa mau buka ini facebookku, sudah tiga hari mi sa tidak ngaptus.”
Sarungela : “Apa itu ngaptus, mama?”
Mama : “Hu, kampunganmu. Ngaptus itu update status kasihan. Eh, sudah mi, jangan mi banyak tanya! Ko pergi mi cepat utangkan saya pulsa. Setelah itu, ko menyapu, mengepel, bersihkan kamar mandi, lap kaca, masak dan yang paling penting ko pijit-pijitkan belakangku. Sa pegal-pegal. Ingat ko itu!” (Sambil berlalu).
Sarungela : “Ya ampun, itu menyuruh atau mo bunuh saya pelan-pelan?”
Mama : “Apa?”
Sarungela : “Ha? Tidak. Saya bilang, mama tambah cantik.”
Mama : “O, jelas. Nyata ini mamamu cantik. Ko tahu ji toh, mantan peragawati tingkat RT.” (Terseyum sambil memegang rambutnya, lalu pergi).
Sarungela : (Berbisik) “Uh, untung da tuli. Makanya, itu telinga dikorek-korek. Hah, kapan mau tenang hidupku ini?” (Sambil masuk kembali dalam kamarnya).

Adegan IV
Tiba-tiba, muncullah Om Peri disertai asap mengepul.
Sarungela : (Kaget, takut dan mundur beberapa langkah) “Siapa itu?”
Om Peri : (Tertawa) “Perkenalkan, saya Om Peri.” (Tersenyum).
Sarungela : “Apaan? Yang ada juga Ibu Peri.” (Heran).
Om Peri : (Tertawa) “Tahun 2011 mi he ini. Ibu Peri sudah tidak diproduksi mi lagi.”
Sarungela : “O, jadi mau apa mi katanya?”
Om Peri : (Cemberut) “Beh, masa begitu sambutannya? Katanya ada keluhanmu tadi.
Diriku selalu datang disetiap ada keluhanmu.”
Sarungela : “Sa merasa dizalimi oleh keluarga angkatku. Mereka anggap saya seperti pembantu.”
Om Peri : (Tertawa) “Selamat nah!”
Sarungela : (Cemberut) “Bisanya begitu? Sa kira peri da bantu orang?”
Om Peri : (Tertawa) “Sa main-main ji. Kau deh sensi sekali. Nanti sa bantu. Ko mo
suruh apakah saya?”
Sarungela : “Bantu saya menyapu, mengepel, bersihkan kamar mandi, lap kaca dan memasak.” (Sambil menghitung dengan jari).
Om Peri : “O, itu perkara mudah.” (Baca mantra) “~!@#$%^&*()_+:<>?`-={};’/[]|\.”
Sarungela : “Apaan?”
Om Peri : “Mantra itu. Selesai mi semua pekerjaanmu. Sa jamin. Sa pergi dulu nah, masih banyak keluhan dari anak-anak seperti kamu.”
Sarungela : “Terima kasih, Om Peri.”

Adegan V
Om Peri pun hilang. Kemudian, Sarungela keluar kamar untuk mengutang pulsa. Di ruang tamu kedua kakak angkatnya sedang duduk asyik mambaca majalah dan koran. Tiba-tiba, Sarungela lewat dengan wajah berseri-seri.
Sonia : “Sarungela, sudah selesai mi?”
Sarungela : “Selesai apa?”
Sonia : “Yang disuruh tadi sama mama.”
Sarungela : “O, sudah mi, kak.”
Sarah : “Bisanya itu?” (Sambil membaca koran di tangannya).
Sonia : “Ha, sombong sekali.” (Memandang Sarungela sinis).
Sarungela : “Cek kalau tidak percaya.”
Sarah : “Iyo, di. Sudah bersih. Kenapa cepat sekali? Pasti pakai ilmu hitam ini.” (Sambil melihat sekeliling).
Sarungela : “Hm, Sarungela dilawan.” (Sambil meninggalkan rumah).
Sonia : “Pelan saja.”

Adegan VI
Pada suatu hari, mama telah selesai membuat kue untuk dijual oleh Sarungela.
Mama : (Sambil merapikan kue). “Huh, mau ada mi lagi uangku. Berapa harganya ini satu biji kue mo dijual di? Seribu? Terlalu murah. Lima ribu? Hm, sepuluh ribu? Terlalu mahal. Dua ribu saja, beh.”
Kemudian, Sarah dan Sonia datang mendekati mama yang sedang merapikan kue yang akan dijual Sarungela.
Sarah : “Ma, lagi apa?”
Mama : “Huh, sa lagi rapikan ini kue kasihan, anakku.”
Sarah : “O, ma. Ada berita baru. Masa toh, Raul Lemos, orang Timor Leste da menikah sama diva Indonesia, Krisdayanti.” (Dengan cekatan, tangan Sonia mengambil kue).
Mama : “Huh, astaga! Sa sudah tahu mi itu, nak. Tiap hari sa nonton infotaiment.”
Sonia : “Baru toh, ma, di resepsinya, mantan suaminya Krisdayanti, Anang, da peluk Raul Lemos. Homo toh, ma?” (Dengan cekatan, tangan Sarah mengambil kue).
Mama : “Kalian deh, bawa berita-berita basi, tidak up to date. Makanya, ikuti mamamu. Browsing internet setiap hari, gitu lho.” (Sambil memalingkan mukanya ke arah kue).
Sarah & Sonia : “Eits, Mama.” (Saling menepukkan tangan).
Mama : “Ih, kenapa ini kue? Sepertinya da berkurang.” (Sambil memalingkan wajah kepada Sonia dan Sarah). “Dasar kalian! Pergi sana!” (Sarah dan Sonia kabur). “Sarungela!” (Berteriak).
Sarungela : “Iya, ma. What happen aya naon?”
Mama : “Ko pergi jual ini kue! Dua ribu sebiji. Pokoknya harus laku semua. Kalau tidak laku, lihat saja nanti.”
Sarungela : “Iya, ma.” (Sambil mengambil talang yang berisi kue).

Adegan VII
Di depan rumah, Sarungela menaruh talang berisi kue di atas kepalanya. Tiba-tiba, Om Peri muncul lagi.
Om Peri : “Assalamu’alaikum Wr. Wb!”
Sarungela : “Wa’alaikumsalam Wr. Wb! Om Peri, sa sedih. Sa disuruh jual kue harus laku semua, baru banyaknya mi ini. Om Peri, bantu pi saya jualan.”
Om Peri : “Ayo!”
Mereka pun mulai menjual kuenya. Karena kelaparan, tangan nakal Om Peri bergerilya di atas talang kue Sarungela.
Sarungela : “Ih, Om Peri jangan begitu! Sa dibunuh nanti pulang. Mulai mi menjual!“
Om Peri : “Maaf, lapar kasihan. Baiklah, sa mulai mi pale. Jalangkote! Panada!”
Sarungela : “Resoles! Tahu Isi! Donat! Dua ribu sebiji.”

Adegan VIII
Di sebuah taman di depan rumah yang sangat mewah, duduk seorang wanita yang bernama Ibu Tendri. Di seberang jalan, lewatlah Om Peri dan Sarungela.
Om Peri : “Jalangkote! Panada!”
Ibu Tendri : “Kue! Kue! Kemari!”
Sarungela : (Mendekat) “Mau beli apa, tante?” (Bertanya kepada wanita itu).
Ibu Tendri : “Panada dua dan resoles dua.” (Ketika Sarungela membungkus kue pesanan Ibu Tendri, Ibu Tendri memperhatikan sarung yang dikenakan Sarungela).
Sarungela : “Ini tante, kuenya. Kenapa tante lihat-lihat sarungku?”
Ibu Tendri : (Tersenyum) “Oh, sarungmu bagus.”
Sarungela : “Terima kasih, tante.”
Ibu Tendri : “Berapa harganya semua?”
Sarungela : “Hm, panada dua dengan resoles dua. Sebiji lima ribu, jadi semuanya dua puluh ribu.” (Sambil menghitung dengan jari).
Ibu Tendri : “Tunggu sebentar, ya!” (Membuka dompet dan mulai menghitung uang).
Om Peri : (Berbisik) “Woi, tidak kemahalan itu?”
Sarungela : (Berbisik) “Orang kaya ji. Lihat pi! Ada laptopnya, dompetnya tebal. Saya curiga pasti ada Honda Jazznya.”
Om peri : (Berbisik) “Baiklah, yang penting ko senang.”
Ibu Tendri : ”Oh, ini uangnya dek.” (Memberikan selembar uang dua puluh ribu).
Sarungela : “Terima kasih, tante. Permisi!”
Ibu Tendri : “Iya.”

Adegan IX
Minggu-minggu berikutnya, Sarungela selalu lewat berjualan kue di depan rumah Ibu Tendri dan Ibu Tendri selalu membeli kue Sarungela. Suatu hari, Ibu Tendri mengajak Sarungela untuk duduk berbincang-bincang.
Ibu Tendri : (Memanggil Sarungela) “Dek, kemari! Temani tante duduk di sini!”
Sarungela : “Boleh.” (Duduk di samping Ibu Tendri).
Ibu Tendri : “Siapa namamu?”
Sarungela : “Sarungela, tante.”
Ibu Tendri : “Oh, pantasan kamu sering memakai sarung.”
Sarungela : “Iya. Sarung ini adalah peninggalan orang tua kandung saya dulu. Kata ibu panti asuhan, waktu bayi, sa ditemukan dengan ini sarung.”
Ibu Tendri : “Di mana sekarang kamu tinggal?”
Sarungela : “Jalan Sepatu nomor 16, Kelurahan Kadia.”
Ibu Tendri : “Berapa umurmu sekarang? Terus kapan kamu diadopsi?”
Sarungela : “Sekarang umurku enam belas tahun. Sa diasopsi umur delapan tahun.”
Ibu Tendri : (Wajah Ibu Tendri mulai terlihat aneh). “Bagaimana kehidupanmu sekarang di rumah orang tua angkatmu?”
Sarungela : (Dengan wajah yang sedih) “Jangan dibilang, tante. Di sana, sa dianggap sebagai pembantu oleh mama dan kedua kakak angkatku. Tiap hari sa bangun pagi-pagi sekali, beres-beres rumah, memasak dan ke pasar. Baru banyak sekali utangnya mereka. Sa malu sekali.”
Ibu Tendri : “Kasihan sekali kamu, nak.” (Sambil mengusap-usap kepala Sarungela). “Bisa tante pegang sarungmu?”
Sarungela : “Oh, iya.”
Ibu Tendri mulai memegang ujung sarung tersebut, dirasakannya kainnya. Ibu Tendri kemudian melihat pola sarung tersebut. Wajahnya mulai terlihat aneh. Kemudian ia melihat mata Sarungela. Ibu Tendri mulai bersedih.
Sarungela : “Kenapa, tante?”
Ibu Tendri : (Mata menerawang) “Enam belas tahun yang lalu, saya dan suami saya mempunyai seorang anak perempuan yang sangat kami sayangi. Namun, suatu hari, saya lalai menjaga dia. Dia diculik oleh lawan bisnis suami saya. Sebelum anak saya hilang, saya melilitkan sarung di badannya. Sarung itu sama persis dengan sarung ini. Kamu adalah anakku yang hilang, Sarungela.”
Sarungela : (Kebingungan) “Mungkin sarungnya ji yang mirip, tante.”
Ibu Tendri : “Tidak mungkin. Sarung itu adalah tenunan nenek kamu dan diberikan kepadaku. Tidak mungkin ada duanya. Lagipula, umur kamu sama dengan bayi saya yang hilang. Mata kamu mirip sekali dengan ayahmu. Saya pasti tidak salah lagi, kamu adalah anakku.”
Sarungela : “Kalau begitu, ayah ada di mana?”
Ibu Tendri : (Semakin sedih) “Ketika kamu hilang, setiap hari ayah pergi mencari kamu. Dia tidak peduli lagi dengan kesehatannya. Lama-kelamaan, dia jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Maafkan ibumu ini, anakku! Ibu tak bisa menjagamu dengan baik.”
Sarungela : (Menangis dan memeluk ibunya itu) “Sudah mi ibu. Tidak apa-apa ji. Yang penting, sekarang kita telah bersama kembali. Sa senang sekarang bisa melihat ibu. Kalau begitu, sekarang sa tinggal mi di sini, ibu. Sa sudah tidak sanggup mi lagi kembali ke rumah. Sa sudah cukup menderita dengan semua ini.
Ibu Tendri : “Tidak bisa sekarang. Kita harus pamit sama keluarga angkatmu. Sebentar sore ibu akan menjemput kamu. Tapi kamu jangan memberi tahu mereka dulu. Nanti ibu yang memberi tahu mereka.”
Sarungela : (Sedih) “Iya, bu. Saya pulang dulu. Assalamu’alaikum!” (Mencium tangan ibu).
Ibu Tendri : (Sedih) “Wa’alaikumsalam! Sarungela…”
Sarungela : (Berteriak) “Kenapa, bu?”
Ibu Tendri : “Talangmu, nak. Kamu melupakannya.” (Memberikan talang kepada Sarungela).
Sarungela : “Terima kasih, bu.”

Adegan X
Di rumah, mama sedang duduk di ruang tamu. Tiba-tiba, datang seorang tamu.
Bapak rian : “Assalamu’alaikum!” (Mengetuk pintu).
Mama : “Wa’alaikumsalam! Silakan masuk, pak!” (Mempersilakan Bapak Rian duduk).
Mama : “Bapak siapa, ya? Ada perlu apa?”
Bapak rian : “Begini Bu. Perkenalkan, saya Rian. Saya adalah petugas BRI. Saya kemari ingin memberitahukan ibu bahwa rumah ini akan kami sita, karena sudah sepuluh bulan ibu tidak membayar pinjaman ibu sebesar lima puluh juta rupiah di bank. Ini surat kontraknya.” (Menyodorkannya kepada mama).
Mama : (Terkejut) “Tidak bisa ditunda dulu pak? Suami saya telah meninggal dan saya
juga sulit untuk mendapatkan uang. Tolonglah, pak!”
Bapak Rian : “Itu urusan pribadi ibu. Saya hanya manjalankan tugas. Lusa, rumah ini akan disita. Jadi, ibu harus segera meninggalkan rumah ini. Saya permisi dulu.” (bangkit dari kursi dan segera pergi).

Mama kemudian duduk terdiam. Tak lama kemudian, Sarungela tiba di rumah dengan wajah tidak seperti biasanya.
Sarungela : “Assalamu’alaikum!”
Mama : “Wa’alaikumsalam!”
Sarungela : “Ma, ini uangnya.” (Memberikan beberapa lembar uang kepada mama).
Mama : “Taruh di atas meja dapur!” (Masih sedih).
Sarungela : “Iya.” (Lalu menuju dapur).
Sarah dan Sonia datang.
Sarah & Sonia : “Eh, ada mama. Ada mama, ada uang.” (Duduk di sebelah mama).
Sonia : (Merayu) “Mama yang cantik.”
Sarah : “Kasih pi kita uang! Seratus ribu saja.”
Sonia : “Iya, mama kita kan cantik.”
Mama : (Memukul meja) “Heh, kalian itu, minta uang saja kerja. Kalian lihat itu Sarungela. Setiap hari, pergi jualkan kita kue. Kalian? Tidak ada kalian kerja. Pergi sana!”
Sarah : (Lari ke sudut ruangan) “Ih, da kenapa mama?”
Sonia : “Tidak tahu. Da gila mungkin.”
Sarah : “Kita pergi mi pale. Nanti kita gila seperti mama.”
Sonia : “Iyo di. Ayo!”
Tidak lama kemudian.
Ibu Tendri : “Assalamu’alaikum!” (Mengetuk pintu).
Mama : “Wa’alaikumsalam! Silakan masuk!” (Mempersilakan Ibu Tendri duduk). “Ibu siapa? Ada perlu apa?”
Ibu Tendri : “Perkenalkan, saya Ibu Tendri. Langsung saja…” (Pembicaraan terhenti).
Mama : (Memegang kepala) “Berhenti, berhenti! Langsung saja? Tadi kata langsung saja mengantarkan saya pada utang lima puluh juta rupiah. Sekarang utang apa lagi?”
Ibu Tendri : “Ibu, tenang! Keperluan saya ke sini adalah untuk menjemput Sarungela dan membawanya pulang ke rumah saya. Sarungela adalah anak saya yang hilang enam belas tahun yang lalu”.
Mama : (Menyangkal) “Mungkin ibu salah orang. Sarungela adalah anak adopsi saya.”
Ibu Tendri : “Tidak, saya sudah menyelidikinya. Saya yakin dia anak saya. Lagipula, ibu sendiri suka menyiksa Sarungela dan itu melanggar hukum.”
Mama : “Aduh, bu. Tolong jangan laporkan saya pada polisi. Kalau begitu, tolong beri saya waktu untuk berpikir!”
Ibu Tendri : “Baiklah. (Telepon genggam berbunyi, Ibu Tendri berdiri di sudut untuk menjawabnya) “Assalamu’alaikum! Ya. Oh, meeting jam lima? Baik. Wa’alaikumsalam!” (Duduk) “Ibu, sudah berpikirnya? Saya ada meeting jam lima sebentar. Tolong dipercepat!”
Mama : (Berfikir sejenak) “Begini saja, biar adil, saya dan anak-anak saya juga harus tinggal di rumah Ibu Tendri. Soalnya, lusa rumah ini akan disita bank. Tolonglah, bu!”
Ibu Tendri : (Berfikir sejenak) “Hm, baiklah. Berhubung ibu sudah membesarkan Sarungela. Tapi ada satu syarat. Kalian boleh tinggal di rumah saya, tapi sebagai pembantu. Bagaimana?”
Mama : (Kaget) “Apa? Pembantu? Tidak, tidak. Bagaimana dengan kuku dan kulit saya yang mulus ini?”
Ibu Tendri : “Ya, terserah ibu. Mau jadi pembantu atau gelandangan.”
Mama : (Berfikir sejenak) “Hah, baiklah. Saya setuju.”

Adegan XI
Setahun kemudian, di rumah Ibu Tendri. Sarungela dan ibu kandungnya itu sedang duduk di taman depan rumah.
Sarungela : (Sibuk mengutak-atik telepon genggam lalu berteriak) “Sarah! Sarah!”
Sarah : (Sambil berlari) “Iya. Kenapa?”
Sarungela : “Tadi malam, ban mobilku yang Honda Jazz da injak tai sapi. Pergi bersihkan sekarang! Cepat!”
Sarah : (Pergi lalu kembali lagi) “Yang warna apa?”
Sarungela : “Ih, sa lupa. Yang warna biru kalau saya tidak salah. Eh bukan, yang warna merah jambu. Pergi mi sana, cepat!”
Sarah : “Iya.” (Pergi ke halaman belakang rumah).
Sarungela : “Ini mi juga ibu. Belikan mobil satu kali tiga. Baru Honda Jazz semuanya.”
Ibu Tendri : “Maaf, nak. Ibu kira kamu suka merk itu. Begini saja, besok sore kita ke dialer, jual yang kamu tidak suka dan kita beli yang baru sebagai gantinya. Bagaimana?”
Sarungela : “Ibu, sa suka semuanya. Tambah saja bu, yang merk baru tapinya.”
Ibu Tendri : “Iya. Ingatkan ibu besok, ya!” (Sambil melanjutkan bacaanya).
Sarungela : “Terima kasih, ibu. Sa sayang sekali sama ibu.” (Sambil tersenyum pada ibunya lalu berteriak) “Sonia! Sonia!”
Sonia : (Sambil berlari) “Iya.”
Sarungela : “Pergi ambilkan laptopku yang baru dibelikan ibu kemarin! Di atas meja ruang tengah lantai empat. Sekarang! Jangan ko naik lift atau tangga jalan, ko naik tangga manual saja! Awas kalau sa lihat kamu naik lift. Cepat!“
Sonia : “Iya!” (Menghentakkan kaki lalu masuk rumah).
sarungela : “Mama! Mama Sosa!”
Mama : (Datang) “Kenapa?”
Sarungela : “Buatkan saya kue resoles yang enak sekarang!”
Ibu Tendri : “Panada juga. Sekarang! Sudah lapar ini.” (Memegang perut).
Mama : “Sebentar pi!”
Ibu Tendri : “Sekarang! Atau kamu mau saya usir?”
Mama : “Eh, jangan. Iya deh.” (Masuk rumah).
Sarungela : “Hm, senang rasanya melihat mereka.” (Tersenyum).
Ibu Tendri : “Tapi jangan sampai keterlaluan, anakku.”
Sarungela : “Iya, bu. Sa hanya ingin membuat mereka merasakan apa yang saya rasakan. Tidak lebih dari itu.” (Mereka berdua tersenyum).

Itulah kisah Sarungela. Ia bertemu kembali dengan ibu kandungnya. Mama dan dua kakak angkatnya telah insaf dan menyadari semua perbuatannya selama ini. Begitu juga dengan Om Peri. Om Peri tetap menolong anak-anak lain yang menderita seperti Sarungela dulu. Kini sarung Sarungela telah terlipat rapi di dalam lemari dan Sarungela kini dipanggil sesuai dengan nama asli pemberian dari ayahnya, yaitu Nurul Ilmi.

Tamat

PEKAN SASTRA 2011

Posted by Nur Fadhilah at 5:42:00 AM 0 comments
Alhamdulillah, SMAN 4 Kendari berhasil meraih juara 2 Lomba Musikalisasi Puisi dalam rangka Pekan Sastra 2011 yang diadakan oleh HMPS Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP-UNHALU pada 20 Mei 2011 lalu.
SMAN 4 Kendari mengirimkan dua tim. Tim A digawangi oleh Hikmawati Madjid, Nur Fadhilah, Wa Efis Amalia (XI.IA.1), Elifas Mushahi, St. Hajar (XI. IS.1) dan Anggarda (XI.IA.8). Sedangkan tim B digawangi oleh 7 siswa kelas X (maaf nih, nama-namanya kurang tahu ^^). Oh ya, awalnya tim A juga digawangi oleh 7 siswa. Tapi satunya tidak jadi ikut karena suatu masalah. Kami dilatih dan dibimbing oleh 3 orang guru. Yaitu, Pak Iqbal, Bu Naniatri dan Bu Yanci L..
Latihan kami lakukan dengan sangat intensif. Persiapannya sangat matang. Ya, ± sebulan. Awalnya, kami tak begitu saling kenal dengan siswa dari kelas lain. Khususnya saya. Saya sama sekali tak mengenal Elifas, Hajar dan Aan. Saya hanya sering melihat wajah mereka saja berkeliaran di sekolah. Tapi tak pernah tahu nama. Melalui latihan yang kami lakukan, boleh dibilang, hampir setiap hari, kami jadi lebih akrab. Saya senang bisa berteman dengan mereka, karena keramahan mereka.
Dari ketiga pembimbing kami, Pak Iqbal lah yang paling berperan. Guru muda yang akrab dipanggil Kak Iqo oleh siswa-siswi SMAN 4 Kendari ini lah yang memberi kami inspirasi dan mengajarkan kami bagaimana musikalisasi puisi yang baik dan benar. Beliau memang dikenal sebagai guru multitalenta. Ya, walaupun kami sering dimarahi karena kesalahan-kesalahan yang kami perbuat selama latihan. Tapi, it’s ok!!
Sebelum tampil pada lomba yang sebenarnya, kami terlebih dulu tampil di acara perpisahan SMAN 4 Kendari pada Rabu, 11 Mei 2011 lalu di Hotel Kubra Kendari. Hal tersebut cukup melatih mental. Alhamdulillah, kami disambut baik oleh riuh tepuk tangan para penonton. Senangnya lagi, kami disaksikan langsung oleh Bapak Walikota, H. Asrun, M.Eng.Sc..
Jum’at pagi, 20 Mei 2011. Kami datang ke rumah Kak Iqo yang tidak begitu jauh dari sekolah untuk meminjam baju seragam. Pukul 13.45 WITA kami didampingi Bu Nani berangkat ke gedung teater UNHALU. Karena di sanalah lomba diadakan.
Cukup deg-degan juga. Karena semua lawan sangat tangguh. Tim A mendapat giliran tampil ke-5 sedangkan tim B ke-7. Huft. Giliran kami naik ke panggung. Jantung serasa mau copot. Dalam musikalisasi puisi pastinya ada yang bermain musik, bernyanyi dan membaca puisi tentunya. Elifas dan Aan bermain musik (Elifas pada gitar dan Aan pada gendang), Titi, Efi dan Hajar bernyanyi sedangkan saya membaca puisi. Kami membawakan dua puisi. Puisi wajib berjudul Anak Sulawesi karya La Ode Balawa dan puisi pilihan berjudul Perjamuan karya Irianto Ibrahim. Alhamdulillah, memuaskan. Saya sempat meneteskan air mata saat membaca puisi pilihan. Walaupun saya salah menyebut kata. Kata ‘sudah’ saya ganti menjadi ‘telah’. Hehe..
Alhamdulillah, usaha kami selama ± sebulan tidak sia-sia. Kami kembali mengharumkan nama SMAN 4 Kendari dengan menyabet juara 2 dengan skor 638. Walaupun tidak membawa pulang piala bergilir, kami tetap bangga. Pasalnya, kami hanya berbeda satu poin dengan juara 1, yaitu SMAN 1 Kendari dengan skor 639.
Tahun depan, kami harus lebih berusaha. Harus lebih baik dari tahun ini. Harus bisa introspeksi diri. Kira-kira apa yang kurang ya, sehingga kami bisa kalah satu poin????? ^^

Sabtu, 21 Mei 2011

Elliptical Sentence And Parallel Construction

Posted by Nur Fadhilah at 8:58:00 PM 2 comments
1. So … ; … too
Only used for positive sentence
Formula: Present/Past/Future+and+(…too/so…)
Example:
a. Tony is playing football and Rudy is too.
Tony is playing football and so is Rudy.
b. He works very hard and and does too.
He works very hard and and so does she.
c. He passed the exam and she did too.
He passed the exam and so did she.
d. We had bought a book and she did too.
We had bought a book and so had she.
e. I have many pets. She has many pets. I have many pets and she does too.
I have many pets. She has many pets. I have many pets and so does he.
f. My mother will go to Bali. My father will go to Bali. My mother will go to Bali and my father will too.
My mother will go to Bali. My father will go to Bali. My mother will go to Bali and so will my father.

2. And neither … ; and … either
Only used for negative sentence
Formula: Present/Past/Future+and neither+to be+subject
Present/Past/Future+and subject+to be+not+either
*To be: is, are, was, were, do, did, has, had, etc.
Example:
a. He isn’t studying English and she isn’t either.
He isn’t studying English and neither is she.
b. He didn’t play basketball and she didn’t either.
He didn’t play basketball and neither did she.
c. He didn’t do the exercise and she didn’t either.
He didn’t do the exercise and neither did she.
d. Ranny can’t speak English and Dini can’t either.
Ranny can’t speak English and neither can Dini.
e. He isn’t playing guitar and she isn’t either.
He isn’t playing guitar and neither is she.

3. But/Whereas/While
Used for positive and negative sentence
Formula: Positive sentence
But/Whereas/While+subject+aux.verb
Negative sentence
But/Whereas/While+subject+aux.verb+not
Example:
a. I like meatball but she doesn’t.
b. I go to Bali. You don’t go to Bali. I go to Bali but you don’t.
I go to Bali. You don’t go to Bali. You don’t go to Bali but I do.

4. Both … and …
Used for positive and negative sentence
Formula: Subject+verb+both+object 1+and+object 2
Both+subject 1+and+subject 2+verb+o/c
Example:
a. He painted the door. He painted the window. He painted both the door and the window.
b. Mary lives in the city. John lives in the city. Both Mary and John live in the city.
c. Fery likes you. Nizar likes you. Both Fery and Nizar like you.

5. Neither … nor …
Used for negative sentence
Formula: Subject+aux.verb+neither+object 1+nor+object 2
Neither+subject 1+nor+subject 2+aux.verb+o/c
Example:
a. He isn’t a teacher. He isn’t a doctor. He is neither a teacher nor a doctor.
b. He doesn’t say anything. They don’t say anything. Neither he nor they say anything.

6. Either … or …
Used for positive sentence
Formula: Subject+aux.verb+not+either+object 1+or+object 2
Either+subject 1+or+subject 2+aux.verb+o/c
Example:
a. He isn’t a teacher. He isn’t a doctor. He is not either a teacher or a doctor.
b. He doesn’t say anything. They don’t say anything. Either he or they say anything.

7. Whether … or not
Example:
I will give you a money although you need it or you don’t need it.
I will give you a money whether you need it or not.

Sistem Eksresi

Posted by Nur Fadhilah at 8:20:00 PM 0 comments
Soal
1. Jelaskan proses terbentuknya Bilirubun dan Billiverdin!
2. Jelaskan proses pembentukan keringat!
3. Carilah informasi tentang penyakit/kelainan pada sistem ekskresi!


1. Proses Pembentukan Bilirubin dan Biliverdin
Dalam keadaan fisiologis, masa hidup eritrosit manusia sekitar 120 hari, eritrosit mengalami lisis 1-2×108 setiap jamnya pada seorang dewasa dengan berat badan 70 kg, di mana diperhitungkan hemoglobin yang turut lisis sekitar 6 gr per hari. Sel-sel eritrosit tua dikeluarkan dari sirkulasi dan dihancurkan oleh limpa. Apoprotein dari hemoglobin dihidrolisis menjadi komponen asam-asam aminonya. Katabolisme heme dari semua hemeprotein terjadi dalam fraksi mikrosom sel retikuloendotel oleh sistem enzim yang kompleks yaitu heme oksigenase yang merupakan enzim dari keluarga besar sitokrom P450. Langkah awal pemecahan gugus heme ialah pemutusan jembatan α metena membentuk biliverdin, suatu tetrapirol linier. Besi mengalami beberapa kali reaksi reduksi dan oksidasi, reaksi-reaksi ini memerlukan oksigen dan NADPH. Pada akhir reaksi dibebaskan Fe3+ yang dapat digunakan kembali, karbon monoksida yang berasal dari atom karbon jembatan metena dan biliverdin. Biliverdin, suatu pigmen berwarna hijau akan direduksi oleh biliverdin reduktase yang menggunakan NADPH sehingga rantai metenil menjadi rantai metilen antara cincin pirol III – IV dan membentuk pigmen berwarna kuning yaitu bilirubin. Perubahan warna pada memar merupakan petunjuk reaksi degradasi ini.
Bilirubin bersifat lebih sukar larut dalam air dibandingkan dengan biliverdin. Dalam setiap 1 gr hemoglobin yang lisis akan membentuk 35 mg bilirubin dan tiap hari dibentuk sekitar 250–350 mg pada seorang dewasa, berasal dari pemecahan hemoglobin, proses erytropoetik yang tidak efekif dan pemecahan hemprotein lainnya. Bilirubin dari jaringan retikuloendotel adalah bentuk yang sedikit larut dalam plasma dan air. Bilirubin ini akan diikat nonkovalen dan diangkut oleh albumin ke hepar. Dalam 100 ml plasma hanya lebih kurang 25 mg bilirubin yang dapat diikat kuat pada albumin. Bilirubin yang melebihi jumlah ini hanya terikat longgar hingga mudah lepas dan berdifusi ke jaringan. Bilirubin yang sampai dihati akan dilepas dari albumin dan diambil pada permukaan sinusoid hepatosit oleh suatu protein pembawa yaitu ligandin. Sistem transport difasilitasi ini mempunyai kapasitas yang sangat besar tetapi penggambilan bilirubin akan tergantung pada kelancaran proses yang akan dilewati bilirubin berikutnya. Bilirubin nonpolar akan menetap dalam sel jika tidak diubah menjadi bentuk larut. Hepatosit akan mengubah bilirubin menjadi bentuk larut yang dapat diekskresikan dengan mudah kedalam kandung empedu. Proses perubahan tersebut melibatkan asam glukoronat yang dikonjugasikan dengan bilirubin, dikatalisis oleh enzim bilirubin glukoronosiltransferase. Hati mengandung sedikitnya dua isoform enzym glukoronosiltransferase yang terdapat terutama pada retikulum endoplasma. Reaksi konjugasi ini berlangsung dua tahap, memerlukan UDP asam glukoronat sebagai donor glukoronat. Tahap pertama akan membentuk bilirubin monoglukoronida sebagai senyawa antara yang kemudian dikonversi menjadi bilirubin diglukoronida yang larut pada tahap kedua.

2. Proses pembentukan keringat
Pengaturan suhu tubuh manusia merupakan contoh sistem homeostatis yang menggunakan sistem umpan balik. Sel-sel saraf yang mengontrol termoregulasi terdapat di hipotalamus. Sel-sel tersebut akan merespon perubahan suhu di luar kisaran suhu normal dengan mekanisme hilangnya dan bertambahnya panas. Pada permukaan kulit tubuh terdapat sel-sel saraf yang sensitif terhadap suhu tubuh. Jika suhu kulit atau darah meningkat, reseptor panas akan mengirimkan sinyal kepada pengatur suhu (thermostat) di hipotalamus, maka mekanisme penyimpanan panas tidak diaktifkan dan meningkatkan pendingin tubuh dengan cara melebarkan pembuluh darah di kulit (vasolidatasi), aktifnya kelenjar keringat serta bernapas terengah-engah. Melebarnya pembuluh darah di kulit menyebabkan pembuluh kapiler akan terisi darah yang hangat sehingga akan meningkatkan pembuangan radiasi panas melalui permukaan kulit. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan menyebabkan suhu di permukaan kulit turun hingga kita tidak merasakan panas lagi.

3. Penyakit/kelainan pada system ekskresi
a. Penyakit pada paru-paru
Pneumonia
Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur atau parasit. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol.

Gejala
Gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas. Alat diagnosa termasuk sinar-x dan pemeriksaan sputum.

Perawatan
Tergantung dari penyebab pneumonia; pneumonia disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotik.

Pneumonia adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit secara kronik. Vaksin untuk mencegah beberapa jenis pneumonia tersedia. Prognosis untuk individu tergantung dari jenis pneumonia, perawatan yang cocok, komplikasin lainnya, dan kesehatan orang tersebut.

Salah satu kasus Pneumonia yang mempunya tingkat kematian tinggi pada saat ini adalah kasus Pneumonia yang disebabkan oleh Flu burung

Kanker paru-paru
Kanker paru-paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh di paru-paru. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.

Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling sering terjadi, baik pada pria maupun wanita. Kanker paru-paru juga merupakan penyebab utama dari kematian akibat kanker.

Lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki (saluran udara besar yang masuk ke paru-paru), kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari:
1. Karsinoma sel skuamosa
2. Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum
3. Karsinoma sel besar
4. Adenokarsinoma
Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.
Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah:
1. Adenoma (bisa ganas atau jinak)
2. Hamartoma kondromatous (jinak)
3. Sarkoma (ganas)
Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit.
Penyebab
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.
Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
Tuberkolosis atau TBC
Adalah infeksi karena bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat merusak paru-paru tapi dapat juga mengenai sistem saraf sentral (meningitis, sistem lymphatic, sistem sirkulasi (miliary TB), sistem genitourinary, tulang dan sendi.
Jenis-jenis
• Tuberkulosis paru, dikonfirmasi secara bakteriologik dan histologik
• Tuberkulosis paru, tidak dikonfirmasi secara bakteriologik dan histologik
• Tuberkulosis pada sistem syaraf
• Tuberkulosis pada organ lainnya
• Tuberkulosis millier
Asbestosis
Adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).

Penyebab
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.

Pemaparan asbes bisa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan, konstruksi dan industri lainnya. Pemaparan pada keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asbes diantaranya:
• Plak pleura
• Mesotelioma maligna
• Efusi pleura.
Gejala
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.

Gejala pertama adalah sesak nafas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan gerak badan. Sekitar 15% penderita, akan mengalami sesak nafas yang berat dan mengalami kegagalan pernafasan.

Perokok berat dengan bronkitis kronis dan asbestosis, akan menderita batuk-batuk dan bengek. Menghirup serat asbes kadang-kadang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan pada ruang antara kedua selaput yang melapisi paru-paru. Meskipun jarang, asbes juga bisa menyebabkan tumo pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada selaput perut yang disebut mesotelioma peritoneal.

Mesotelioma yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan. Mesotelioma umumnya muncul setelah terpapar krokidolit, satu dari 4 jenis asbes. Amosit, jenis yang lainnya, juga menyebabkan mesotelioma.Krisotil mungkin tidak menyebabkan mesotelioma tetapi kadang tercemar oleh tremolit yang dapat menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma biasanya terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun.

Kanker paru-paru akan terjadi pada penderita asbestosis yang juga merokok, terutama mereka yang merokok lebih dari satu bungkus sehari.

Penyembuhan
Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.

Pencegahan
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja. Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu.
Bronkitis
Adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.

Penyebab
Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia)

Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:
• Sinusitis kronis
• Bronkiektasis
• Alergi
• Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:
• Berbagai jenis debu
• Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin
• Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
• Tembakau dan rokok lainnya.
Gejala
Gejalanya berupa:
• batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
• sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
• sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)
• bengek
• lelah
• pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
• wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
• pipi tampak kemerahan
• sakit kepala
• gangguan penglihatan.
Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.
Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.
Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.
Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia.
Pengobatan
Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau acetaminophen; kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan acetaminophen. Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.
Antibiotik diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-paru. Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprim-sulfametoksazol, tetracyclin atau ampisilin. Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah Mycoplasma pneumoniae. Kepada penderita anak-anak diberikan amoxicillin. Jika penyebabnya virus, tidak diberikan antibiotik.
Jika gejalanya menetap atau berulang atau jika bronkitisnya sangat berat, maka dilakukan pemeriksaan biakan dari dahak untuk membantu menentukan apakah perlu dilakukan penggantian antibiotik.

b. Penyakit/kelainan pada Ginjal

Asidosis tubulus renalis (ATR) atau Renal tubular acidosis (RTA)
Adalah suatu penyakit ginjal (rhenal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya. Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit langka, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat.

Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal.

Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat. Namun menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A (K), dokter spesialis gizi dan metabolik anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSCM Jakarta, pasien penyakit ATR yang dia ditangani semakin hari semakin banyak. Pada tahun 2005 saja, pasien ATR yang dia tangani ada sekitar 20-an orang anak. Dan setiap tahun angka prevalensinya senantiasa bertambah.

Dampak
Penyakit asidosis jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak berikut:
• Rendahnya kadar kalium dalam darah. Jika kadar kalium darah rendah, maka terjadi kelainan neurologis seperti kelemahan otot, penurunan refleks dan bahkan kelumpuhan.
• Pengendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan batu ginjal. Jika itu terjadi maka bisa bisa terjadi kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal kronis.
• Kecenderungan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan)
• Pelunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau rakitis).
• Gangguan motorik tungkai bawah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan, sehingga anak mengalami keterlambatan untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.
• Kecenderungan gangguan pencernaan, karena kelebihan asam dalam lambung dan usus, sehingga pasien mengalami gangguan penyerapan zat gizi dari usus ke dalam darah. Akibat selanjutnya pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang (delayed development) dan berat badan kurang.

Sebab
Biasanya dokter tidak dapat memastikan penyebab ATR. Namun diduga penyakit ini disebabkan faktor keturunan atau bisa timbul akibat obat-obatan, keracunan logam berat atau penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma Sjögren).
Penyembuhan
Sejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk menyembuhkannya, karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan organ tubuh, seperti penyakit diabetes mellitus (akibat kerusakan kelenjar insulin).
Sementara ini penanganan ATR baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman darah, yaitu dengan memberikan obat yang mengandung zat bersifat basa (alkalin) secara berkala (periodik), sehingga tercapai tingkat keasaman netral, seperti pada orang normal. Zat basa ini mengandung bahan aktif natrium bikarbonat (bicnat).
Dilihat dari bentuknya, sedikitnya ada tiga jenis bicnat di pasaran Indonesia: tablet, bubuk, dan cairan.
Jika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet tersebut harus digerus terlebih dulu sebelum digunakan. Setelah itu dicampur dengan air matang, lalu diberikan kepada pasien. Sedangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan cairan, tinggal dicampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan dosis yang ditentukan dokter.
Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner)
Adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.

Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).

Penyebab
Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal. Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan mineral struvit.

Batu struvit (campuran dari magnesium, amonium dan fosfat) juga disebut “batu infeksi” karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi.

Ukuran batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 sentimeter atau lebih. Batu yang besar disebut “kalkulus staghorn”. Batu ini bisa mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis.

Gejala
Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).

Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.

Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi.

Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

Pengobatan
Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera.

Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.

Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih.

Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan.

Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.
Dapat diobati dengan Calcium I + Cordyceps dengan cara pemakaian :
• 3 x 2 – 4 kapsul Cordyceps sehari (tergantung kondisi, pada beberapa kasus diminum dalam jumlah besar hingga 20 kapsul sehari)
• 4 x ½ sachet Calcium I sehari
Pencegahan
Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.
Diabetes mellitus (DM)
Berasal dari kata Yunani διαβαίνειν, diabaínein, “tembus” atau “pancuran air”, dan kata Latin mellitus, “rasa manis” yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.

Penyebab
Pembentukan diabetes yang penting adalah dikarenakan kurangnya produksi insulin (diabetes mellitus tipe 1, yang pertama dikenal), atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin (diabetes mellitus tipe 2, bentuk yang lebih umum). Selain itu, terdapat jenis diabetes mellitus yang juga disebabkan oleh resistansi insulin yang terjadi pada wanita hamil. Tipe 1 membutuhkan penyuntikan insulin, sedangkan tipe 2 diatasi dengan pengobatan oral dan hanya membutuhkan insulin bila obatnya tidak efektif. Diabetes mellitus pada kehamilan umumnya sembuh dengan sendirinya setelah persalinan.

Gejala
Tiga serangkai yang klasik tentang gejala kencing manis adalah polyuria ( urination yang sering), polydipsia ( dahaga ditingkatkan dan masukan cairan sebagai akibat yang ditingkatkan) dan polyphagia ( selera yang ditingkatkan). Gejala ini boleh kembang;kan sungguh puasa diset dicetak 1, terutama sekali di anak-anak ( bulan atau minggu) tetapi mungkin sulit dipisahkan atau dengan sepenuhnya absen & & mdash; seperti halnya mengembang;kan jauh lebih pelan-pelan & mdash; diset dicetak 2. Diset dicetak 1 [di/ke] sana boleh juga jadilah kerugian berat/beban ( di samping normal atau yang ditingkatkan makan) dan kelelahan yang tidak dapat diperkecil lagi. Gejala ini boleh juga menjelma diset dicetak 2 kencing manis di pasien kencing manis siapa adalah dengan kurang baik dikendalikan. Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri).

Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis adalah suatu kondisi di mana kedua ginjal mengalami kerusakan permanen dan tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Biasanya ditandai dengan edema seluruh tubuh (edema anasarka) karena terjadinya hipertensi portal dan kadar klirens kreatinin < 25.

Pengobatan

Pengobatannya adalah dengan transplantasi ginjal

c. Kulit

Eksim atau Dermatitis
Adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.

Gejala
Dimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien adalah gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun tidak menutup kemungkinan kemerahan muncul di daerah lain.

Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.

Pengobatan
Tujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk mencegah terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab sangat dianjurkan untuk membuat kulit menjadi lebih lembab. Tindakan ini biasanya dilakukan saat kulit masih sedikit basah, seperti saat habis mandi sehingga lotion yang dioleskan akan mempertahankan kelembaban kulit. Kompres dingin juga diduga dapat mengurangi rasa gatal yang terjadi.

Salep atau krim yang mengandung kortikosteroid seperti hydrokortison diberikan untuk mengurangi proses inflamasi atau keradangan. Untuk kasus kasus yang berat, dokter akan memberikan tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah eksim telah terinfeksi maka bisa diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Obat lain yang dibutuhkan adalah antihistamin untuk mengurangi rasa gatal yang terlalu berat, dan cyclosporin untuk penderita yang tidak berespon terhadap semua jenis pengobatan yang diberikan.

Simptom
Sejenis penyakit yang disebabkan tungau, disebut scabies, termasuk penyakit kulit yang sangat menular lewat kontak dengan kulit atau tidur di ranjang yang sama atau menggunakan handuk yang sama dengan orang yang terinfeksi. Ruam merah gatal pada kulit adalah reaksi alergi terhadap tungau.
Berikut ini adalah symptom umum scabies menurut National Library of Medicine, Amerika :
• Rasa gatal terutama di malam hari
• Garis sangat tipis seperti goresan pensil
• Abrasi yang disebabkan garukan dan goresan pada ruam
• Lepuh-lepuh kecil.
Kusta atau Lepra atau disebut juga Penyakit Morbus Hansen
Penyakit Hansen adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar.[2] Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata. Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat, kusta tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah, seperti pada penyakit tzaraath, yang digambarkan pada alkitab dan sering disamakan dengan kusta

Penyebab
Mycobacterium leprae adalah penyebab dari kusta.[2] Sebuah bakteri yang tahan asam M. leprae juha merupakan bakteri aerobik, gram positif, berbentuk batang, dan dikelilimgi oleh membran sel lilin yang merupakan ciri dari spesies Mycobacterium.[8] M. leprae belum dapat dikultur pada laboratorium.

Pengobatan
Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada pengobatan yang efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi bakteri) yang lemih terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri menjadi kebal. {ada 1960an, dapson tidak digunakan lagi.

Pencarian terhadap obat anti kusta yang lebih baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin dan rifampisin pada 1960an dan 1970an. [25] Kemudian, Shantaram Yawalkar dan rekannya merumuskan terapi kombinasi dengan rifampisin dan dapson, untuk mengakali kekebalan bakteri.[26] Terapi multiobat dan kombinasi tiga obat di atas pertama kali direkomendasi oleh Panitia Ahli WHO pada 1981. Cara ini menjadi standar pengobatan multiobat. Tiga obat ini tidak digunakan sebagai obat tunggal untuk mencegah kekebalan atau resistensi bakteri.

Terapi di atas lumayan mahal, maka dari itu cukup sulit untuk masuk ke negara yang endemik. Pada 1985, kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di 122 negara. Pada Pertemuan Kesehatan Dunia (WHA) ke-44 di Jenewa, 1991, menelurkan sebuah resolusi untuk menghapus kusta sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2000, dan berusaha untuk ditekan menjadi 1 kasus per 100.000. WHO diberikan mandat untuk mengembangkan strategi penghapusan kusta.

Kelompok Kerja WHO melaporkan Kemoterapi Kusta pada 1993 dan merekomendasikan dua tipe terapi multiobat standar.[27] Yang pertama adalah pengobatan selama 24 bulan untuk kusta lepromatosa dengan rifampisin, klofazimin, dan dapson. Yang kedua adalah pengobatan 6 bulan untuk kusta tuberkuloid dengan rifampisin dan dapson.

Jerawat
Jerawat (bahasa Inggris: acne) adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Daerah yang mudah terkena jerawat ialah di muka, dada, punggung dan tubuh bagian atas lengan.

Peradangan pada kulit terjadi jika kelenjar minyak memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan sehingga terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dan pembentukan komedo (whiteheads) dan seborhoea. Apabila sumbatan membesar, komedo terbuka (blackheads) muncul sehingga terjadi interaksi dengan bakteri jerawat.

Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas antara usia 14-19 tahun yang disebabkan oleh perubahan hormon pada remaja. Deteksi jerawat sejak dini sangat sulit sebab sebelum masa pubertas kulit anak akan mengalami pengelupasan tiga minggu sekali. Sedangkan ketika remaja, kulit mengelupas empat minggu sekali.

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 85% populasi mengalami jerawat pada usia 12-25 tahun, 15% populasi mengalaminya hingga usia 25 tahun. Jika tidak teratasi dengan baik, gangguan jerawat dapat menetap hingga usia 40 tahun.

Pencegahan
Menjaga kebersihan kulit adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah timbulnya jerawat. Selain itu, kurangi stress.

d. Hati

Hepatitis
Adalah peradangan hati karena berbagai sebab. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut “hepatitis akut”, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut “hepatitis kronis”.

Penyebab
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.

Jenis Virus Hepatitis
• Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.
• Virus hepatitis B
Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).
Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
• Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita “penyakit hati alkoholik” seringkali menderita hepatitis C.
• Virus hepatitis D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki resiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.
• Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
• Virus hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini.
Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :
• Virus Mumps
• Virus Rubella
• Virus Cytomegalovirus
• Virus Epstein-Barr
• Virus Herpes
Pengobatan
• Calcium I + Cordyceps, cara pemakaian:
o pagi hari (1 jam setelah makan pagi) 2 kapsul Cordyceps
o siang hari (setelah makan siang) 1 sachet Calcium I + 2 kapsul Cordyceps (1 jam setelah minum Calcium I)
o sore/malam hari (setelah makan malam) 2 kapsul Cordyceps
• Calcium I + Cordyceps + Zinc (Jika komposisi Calcium I + Cordyceps saja belum cukup), Cara pemakaian:
o pagi hari (1 jam setelah makan pagi) 2 kapsul Cordyceps + 2 kapsul Zinc
o siang hari (setelah makan siang) 1 sachet Calcium I + 2 kapsul Cordyceps (1 jam setelah minum Calcium I) + 2 kapsul Zinc
o sore/malam hari (setelah makan malam) 2 kapsul Cordyceps + 2 kapsul Zinc
• Cordyceps (paket hemat), Cara pemakaian 2 – 3 kapsul Cordyceps setiap habis makan

MAAF KALAU TELAH MENGECEWAKAN…

Posted by Nur Fadhilah at 1:01:00 PM 0 comments
Rabu, 11 Mei 2011. Merupakan hari yang sangat ku tunggu-tunggu setelah ± sebulan. Setelah berminggu-minggu latihan. Akhirnya tiba juga. Ya, ini adalah hari pertama Quiz Question Competition English Expo 2011 diadakan. Kompetisi ini adalah kompetisi turun-temurun yang dilaksanakan oleh HMPS Pendidikan Bahasa Inggris FKIP-UNHALU.
Tahun ini adalah tahun yang penuh harapan. Tahun lalu saya juga mengikuti lomba ini. Membawa nama FECC B, tim kami hanya berhasil menembus babak semifinal. Tapi dengan membawa nama SMAN 4 Kendari B, tentunya dengan tim berbeda, saya berharap lebih. Saya (Nur Fadhilah), St. Fadillah dan St. Nur Aisyah Amaliah Asnuri. Keduanya masih duduk di kelas X. Walaupun begitu, mereka tidak boleh diremehkan.
Tahun ini juga tergolong sangat berat. Karena kami mewakili SMAN 4 Kendari harus mempertahankan gelar juara bertahan dan piala bergilir yang sudah dua tahun betah berada di ruang piala SMAN 4 Kendari. Kami sangat yakin, bahwa kami bisa mempertahankan gelar tersebut. Sekali lagi kami mendapatkan piala bergilir tersebut, maka kami akan seutuhnya memiliki piala itu. Sungguh merupakan suatu kebanggaaan.
Berseragam putih abu-abu, kami tiba di Universitas Haluoleo (UNHALU) sekitar pukul 07.30 WITA bersama tim SMAN 4 Kendari A (Fery Fachriansyah, Hikmawati Madjid dan Nizar Fauzan M.), FECC A (Ibrahim Fantry, Muh. Fadlun dan Rasyiqah Fitriyah) dan FECC B (Muh. Fadhil, Rachmad Irman dan Suhardiman Jaiz). Lomba akan dimulai tepat pukul 08.00 WITA. Bersyukur masih ada waktu 30 menit untuk sekedar membuka-buka buku.
Tapi, terjadi suatu kepanikan. Fery belum tiba di tempat. Sementara beberapa menit lagi, lomba akan dimulai. Pesan tidak dibalas, ditelepon jaringan sibuk, tak ada kabar. Sebenarnya, ada Fery atau tidak, lomba masih bisa berjalan. Tapi tetap saja menimbulkan kepanikan. Kata Hikma (diceritakan setelah selesai lomba), Fery datang tepat saat acara dimulai. Katanya, ban motor Fery kempis. Hahaha…
Huft. Penyisihan pertama. Melawan SMAN 6 Kendari B dan SMAN 2 Kendari A. Amel mencabut lot grup. Kami mendapat grup C. Alhamdulillah, berjalan mulus. Tim kami menang dengan skor 900. Kami senang sekali. Karena kami telah bermain cukup bagus. Setelah itu, kami menuju ke ruang ujian untuk mencabut lot dan melihat siapakah lawan kami selanjutnya.
Penyisihan kedua. Melawan SMAN 1 Raha dan WINARA Education. Kami kembali duduk di grup C. Sayangnya kami terlalu senang dengan kemenangan kami yang pertama. Kami kalah dari SMAN 1 Raha. Sedih sih. Tapi masih ada hari besok. Kami yakin, besok kami pasti menang.
Malamnya, saya mendapat pesan singkat dari pendamping mahasiswa tim kami. Katanya, besok tim kami akan melawan SMAN 5 Kendari A dan B. Tiba-tiba timbul kekhawatiran dalam benak saya. Bisa tidak ya? SMAN 5 Kendari kan hebat-hebat.
Besoknya saya terus berusaha. Kamis, 12 Mei 2011. Penyisihan ketiga. Lagi-lagi grup C. Alhamdulillah, kami berhasil. Skor kami melambung jauh 1350. Wah senang sekali. Karena sistem lombanya merupakan victory point, berarti tim kami mendapatkan poin 3, 2 dan 3. Alhamdulillah lagi, poin-poin tersebut berhasil membawa kami ke babak semifinal. Syukurlah, tim-tim lain dari SMAN 4 Kendari juga berhasil masuk ke babak semifinal. Itu membawa suatu keuntungan yang sangat besar. Karena peluang untuk masuk ke babak final juga semakin besar. Saya optimis.
Semifinal. Melawan SMAS Kartika B dan SMAN 6 Kendari A. Apa? Grup C lagi? (Hehe..) Alhamdulillah, kami berhasil masuk ke babak final dengan skor 750. Sebelum lomba, saya berkata kepada Dilla dan Amel, “Kalau kita berhasil measuk ke babak final, maka kita harus sujud syukur.” Maka begitu MC membacakan skor dan mengumumkan bahwa tim kamilah pemenangnya, kami bertiga sontak sujud syukur bersama. Kesenangan kami bertambah ketika mengetahui bahwa tim SMAN 4 Kendari A juga berhasil masuk ke babak final (sedih juga karena tim FECC A dan B tidak berhasil masuk ke babak final). Berhasil, berhasil, berhasil, horeeee..
Tapi terjadi suatu bencana. Kelompok tim debat SMAN 4 Kendari A dan B tidak lolos ke babak final. Mereka terhenti di babak semifinal dan harus puas dengan predikat juara 3. Wajah kami yang semula bahagia menjadi murung. Itu berarti kesempatan kita untuk membawa pulang piala bergilir menjadi berkurang. SMAN 1 Raha juga berhasil menembus babak final. Baik LCT maupun debat. Itu berarti, mereka juga berpeluang membawa pulang piala bergilir.
Jum’at, 13 Mei 2011. Final. Melawan SMAN 4 Kendari A dan SMAN 1 Raha. Kembali Amel mencabut lot. Tebak!!! Grup C memang di pihak kami. Kami sangat bersemangat. Karena teman-teman dari kelas XI.IA.1 dan beberapa orang guru datang mendukung kami.
Kami bertekad untuk menduduki peringkat 1 dan 2. Dengan begitu, kami tak usah khawatir. Karena pasti piala bergilir akan tetap di tangan kami. Awalnya kami unggul dari SMAN 1 Raha di babak per grup. Tapi kami melakukan kesalahan di babak rebutan. Empat kali kesempatan kami buang dengan sia-sia. Akhirnya, kami harus menerima dengan lapang dada bahwa kami hanya dapat menduduki posisi ketiga. Walaupun tim SMAN 4 Kendari menduduki peringkat pertama.
Tak terasa saya dan Amel menitikkan air mata. Amel merasa bersalah atas kekalahan kami. Dia berpikir karena kecerobohannya, kami lalu kalah. “It’s okay, Amel.” Sementara saya menangis bukan karena kami juara 3. Saya menangis karena saya merasa gara-gara kami, tahun ini piala bergilir itu tidak menjadi milik SMAN 4 Kendari lagi.
Seharusnya, minimal kami menjadi juara 2 agar tetap mempertahankan piala bergilir yang kami dapat sejak dua tahun berturut-turut. Tapi, gara-gara kami… “Ya, sudahlah!! Kalian telah berusaha. Itu yang terbaik,” hibur teman-temanku. Jalan satu-satunya agar kami tetap membawa pulang piala bergilir itu adalah semoga tim debat SMAN 1 Raha tidak meraih juara 1. Semoga saja. Tapi ternyata Allah berkehendak lain. Sungguh manusia hanya bisa berencana dan berharap.
Penutupan. Saat-saat yang sangat mendebarkan. Apalagi ketika MC mulai membacakan pemenang lomba debat tingkat SMA. Juara 3 adalah SMAN 2 Kendari, juara 2 adalah SMAN 1 Lohia dan juara 1 adalah SMAN 1 Raha. Seketika itu, Amel lalu menumpahkan air mata. Mulutku tak henti-hentinya mengucap kata maaf pada guru pembimbing kami (Pak Arman) dan teman-teman kami. Saya merasa sangat menyesal. Andai saja saya seperti Hermione dalam kisah Harry Potter yang dapat kembali ke masa lalu kapan saja dia mau..
Otomatis, SMAN 1 Raha-lah yang membawa pulang piala bergilir. Saya masih tetap menyalahkan diriku atas hal itu. Bahkan sampai tulisan ini dipost dan entah sampai kapan.
Kata teman-teman, saya harus ikhlas. Ada yang bilang ini ada main. Curang. Apalah. Yang jelas karena kekalahan kami, piala bergilir itu berpindah tuan. Ikhlas itu tidak mudah. Saya tidak tahu apa namanya. Mungkin dendam. Tapi saya tak mau mendendam. Itu adalah takdir. Benar kata Pak Arman.
‘Maaf kalau telah mengecewakan.’ Posting terakhirku di facebook pada Sabtu, 14 Mei 2011. Hari itu saya tidak masuk sekolah. Sakit dan masih merasa aneh dengan kejadian kemarin. Lucunya, temanku banyak yang mengira bahwa saya depresi. Tapi, mungkin juga. Haha..
Ya. Maaf kalau telah mengecewakan. Pasti banyak yang kecewa dengan kejadian ini walaupun di bibir mereka berkata sebaliknya. Sungguh, saya juga tak pernah ingin semuanya terjadi. Maaf..
Tapi pastinya, perjuanganku tidak akan berhenti sampai di sini. Saya bertekad, pada English Expo 2012, Insya Allah saya akan berusaha untuk kembali merebut piala itu. PASTI!!

Selasa, 03 Mei 2011

Anak Sulawesi

Posted by Nur Fadhilah at 11:35:00 AM 0 comments
Oleh: La Ode Balawa

Anak Sulawesi
Anak-anak pulau karang yang pantang larang
Laut-laut ulung yang pantang pulang
Sebelum nyawa menembus badai
Tulang merangkul karang

Dari timur negeri matahari terbit
Kalian layarkan perahu Lambo dan puisi nusantara
Kalian kibarkan panji-panji siri demi harga diri
Karena malu hanya pantas dibayar nyawa
Aib harus dicuci dengan darah

Anak Sulawesi
Anak-anak laut yang tak takut maut
Pelayar-pelayar sejati yang tak takut mati
Karena badai hanyalah permainan cuaca
Di batas kesetiaan arus pada lautan


Di timur negeri pela gandong
Kalian layarkan perahu Lambo dan pinisi nusantara
Kalian kibarkan panji-panji jihad demi harga diri
Kalian rakit persatuan di puncak-puncak arus perpecahan
Kalian teriakkan perdamaian di tengah-tengah badai kerusuhan
Karena nyawa sudah harus dibayar nyawa
Keyakinan sudah harus disucikan dengan darah

Anak Sulawesi
Ayam jantan keemasan dari timur
Kejantananmu
Kejantanan Hasanuddin Sombarigowa
Kearifanmu
Kearifan murhum Kolaki Butuni
Kesaktianmu
Kesaktian Sawerigading penghulu lautan

Butuni

Posted by Nur Fadhilah at 11:30:00 AM 0 comments
Oleh: Syaifuddin Gani

Rindu menua
Teronggok sepanjang butuni
Sesayap angin hujankan rangkulan
Pada rusuk-rusuk keraton

Di sini, berabad-abad kabanti dan puisi
Mempersunting matahari
Menjelma barisan batu karang
Rumah para raja menenun martabat tujuh
O, gerbang matahari diapit meriam tua
Memandang ke laut jauh ke bukit karang
Untuk masa silam yang takkan pulang
Tiang bendera sebagai anak para raja
Memanjang ke cakrawala
Mana benderanya?
Barangkali tertambat dan terlunta di museum waktu
Tapak-tapak angin, pantun-pantun leluhur
Mengabur di jantung wolio
Dibeliut belukar sepi dan rerantai hari
Menyelinap di rerapuh malige

Pada mata jangkar, air mata laut berkarat
Menimbun berteluk-teluk jarak

Masjid Tua Wawotobi

Posted by Nur Fadhilah at 11:29:00 AM 0 comments
Oleh: Ahid Hidayat

Tiada lagi tikar terhampar
Sajadah pun telah dipindah
Dari masjid tua itu

Segenap pintu ditutup rapat
Atap seng penuh karat
Noktah pada kaca
Yang tertinggal di sana

Para pendaras Quran
Para tetamu Tuhan
Barangkali sedang berdzikir
Di kilau marmar
Yang lebih binar

Hanya debu-debu suci
Berwirid di lantai dingin sunyi

Dari mihrab sempit
Tali-tali cahaya terentang
Bermarifat menopang
Keluasan langit

Perjamuan

Posted by Nur Fadhilah at 11:26:00 AM 0 comments
Oleh: Irianto Ibrahim

Berapa luka yang kau minta
Sedanau darah atau secangkir nestapa

Di dada, sesayat jantungku
Sudah ku hidang di meja makan
Ku tambahkan air mata setia
Penyedap rasa dan aroma kesukaanmu

Apa kau minta juga mimpiku
Sekerat angan yang ku simpan di bawah bantal
Tempat ku baringkan kepalaku yang sudah kosong
Sebab katamu, dendeng otaklah yang paling kau gemari

Berapa iga lagi yang kau perlu
Sepasang paru atau sumsum tulang-tulang belakang
Sebagai sop yang kau didihkan sepanjang hari
Sepanjang jalan pulang yang sudah ku lupa alamatnya

Ku mohon, jangan lidahku
Jangan ambil lidahku
Sebab dia menerjemahkan
Detak dalam dadaku
 

Dhilah siBluuu Girl Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review