Sabtu, 28 Maret 2015

Belanda – Kehidupan di Atas dan di Bawah Air

Posted by Nur Fadhilah at 12:49:00 AM 3 comments
Hal apa yang muncul pertama kali ketika mendengar ‘Belanda’?

Beberapa orang menjawab:

kincir angin

bunga tulip

keju

Tapi ada satu jawaban berbeda: air!

Katanya, Belanda sangat mengagumkan ketika berbicara soal air. Mereka tak henti-hentinya menciptakan berbagai inovasi keren terkait air. Tapi harus disadari, masyarakat awam dunia masih sedikit yang mengetahui hal ini. Bisa dijamin, orang-orang akan tercengang ketika mengetahui apa yang sudah Belanda lakukan untuk tetap bisa rukun berdampingan dengan air.

Tahun 1953 meninggalkan kenangan pahit bagi Belanda. Pasalnya, di tahun tersebut Belanda dilanda banjir bandang yang merugikan banyak pihak. Namun 1953 juga menyisakan kenangan indah karena pada tahun yang sama, sebuah proyek raksasa, Delta Works, dijalankan.


Siapa mengira, bendungan yang menghabiskan banyak waktu dan biaya ini, katanya mampu menghalau badai besar. Pemerintah rela mengeluarkan banyak uang, tidak tanggung-tanggung ±500 juta/tahun, hanya demi menjaga bendungan ini tetap kokoh dari tahun ke tahun. Usaha pemerintah pun tidak sia-sia. Delta Works telah melindungi Belanda dari ancaman banjir selama bertahun-tahun lama. Mungkin terdengan gila mengingat daratan Belanda yang lebih rendah dari permukaan air laut. Ini luar biasa!

Delta Works barulah sebagian kecil dari inovasi Belanda. Kecerdasan Belanda mampu membuat tanggul yang memisahkan Danau Ijsselmeer dengan Laut Waddenzee. Bukan perkara mudah untuk memisahkan air danau dan air laut. Butuh kerja keras dan Belanda melakukannya. Tanggul hasil proyek gagasan H. A. Lorentz ini diberi nama Afsluitdijk. Lagi-lagi tanggul sepanjang 30 km itu dibangun untuk melindungi Belanda, khususnya daerah Zuiderzee dari ancaman banjir.

Tak hanya pandai membuat tanggul. Belanda juga lihai menipu. Menipu mata. Belanda seakan-akan sedang bermain trik sulap di hadapan semua orang yang memandangnya.

Membangun jembatan penghubung di atas air sudah biasa. Namun bagaimana kalau hal itu dilakukan sebaliknya? Tidak ada yang tidak dapat dilakukan Belanda selama ada kemauan dan usaha untuk melakukannya. Bukan pemandangan aneh lagi melihat jalanan di bawah air di Belanda. Air mengalir melintasi jalan-jalan raya dan rel kereta api. Belanda mampun membuat terowongan di mana mengalir air di atasnya. Sungguh menakjubkan!

Mereka menyebutnya ‘jalanan tersembunyi’. Belanda adalah negara yang sibuk. Karena ±55% wilayahnya lebih rendah dari permukaan air laut, pemerintah menjadi bingung dalam mengatur jalur transportasi darat dan air. Maka muncullah inovasi ini. Inovasi ini memungkinkan transportasi darat dan air berjalan beriringan. Jadi tidak ada yang dirugikan. Darat oke, air oke!

Ada beberapa jalanan tersembunyi di Belanda. Contohnya The Ringvaart Haarlemmermeer dan Aqueduct Veluwemeer. Benar-benar sulit dipercaya. Sulit membayangkan bagaimana para pekerja membuatnya.


Tahu tidak, titik terendah daratan Belanda terletak di sebelah timur pusat kota Rotterdam, kota kedua terbesar setelah Amsterdam. Bayangkan saja, selisihnya mencapai ±7 cm. Wah, sepadan dengan banjir sampai mata kaki!

Untuk mensiasati hal ini, pemerintah Belanda kembali beraksi. Dibangunlah Maeslantkering. Maeslantkering berupa dua gerbang raksasa, seukuran Menara Eiffel yang membuka tutup otomatis apabila ketinggian air laut naik ±3 meter di atas normal. Keadaan ini terjadi setiap 10 tahun sekali. Namun setelah tahun 2050 akan menjadi 5 tahun sekali. Proyek senilai US$1,400 telah berjasa melindungi Rotterdam dari ancaman banjir pada November 2007. Belanda patut bangga akan inovasi yang satu ini.


Terakhir, tapi bukan yang terakhir dari Belanda. Rasanya ada yang kurang kalau negara yang identik dengan warna jingga ini belum menyinggung masalah apung-mengapung. Kalau mereka bisa membangun terowongan di bawah air, membangun rumah di atas air tentunya tidak menjadi masalah.

Rumah amfibi. Sesuai namanya, rumah ini dapat menempati dua daerah, darat dan air. Meskipun didirikan di atas tanah, rumah ini otomatis mengapung bila permukaan air sungai naik. Ada kompleks perumahan apung yang diakses menggunakan kapal, serta paviliun mengapung.


Belanda memang tidak pernah berhenti berinovasi. Tidak hanya seputar air, berbagai inovasi lainnya juga muncul di tiga elemen kehidupan lainnya, yaitu api, angin, dan udara. Inovasi ini menjadikan Belanda selalu siap untuk menghadapi berbagai tantangan yang sudah disiapkan alam. Belanda menjadi salah satu bukti nyata, negara yang mampu memanfaatkan keterbatasan menjadi keterbatasan yang tak terbatas. Air bukanlah masalah bagi Belanda. Bayangkan saja apabila daratan Belanda lebih tinggi daripada permukaan air laut! Mungkin lain lagi ceritanya.


~Untuk Holland Writing Competition 2015~


Sumber:

http://en.wikipedia.org/wiki/Netherlands#Geography_of_the_Netherlands
http://miramarsellia.com/2013/05/04/delta-bagi-belanda-dari-dam-sampai-kotoran-ayam/
http://travelernekat.blogspot.com/2013/05/roads-under-water-solusi-cerdas-ramah_12.html
https://kompetiblog2013.wordpress.com/2013/05/02/136-perahu-nuh-belanda/
http://enosrudy-enru.blogspot.com/2012/05/delta-werken-inovasi-belanda-melawan.html
http://yangkiimade.blogspot.com/2010/04/rotterdam-kota-yang-seharusnya.html
 

Dhilah siBluuu Girl Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review