Selasa, 27 September 2011

Lomba Foto PLN 2011

Posted by Nur Fadhilah at 8:20:00 PM 0 comments

Dalam rangka menyambut Hari Listrik Nasional (HLN) pada tanggal 27 Oktober 2011 mendatang, PLN mengadakan lomba foto PLN 2011 tingkat nasional dengan tema 'Listrik Menggerakkan Kehidupan Bangsa'yang berhadiah total puluhan juta rupiah. Yuk, buruan ikut! Berikut ketentuan lombanya..
1. Lomba terbuka untuk umum seluruh warga Negara Indonesia dan tidak dipungut biaya.
2. Foto adalah hasil karya sendiri yang memotret dunia kelistrikan di Indonesia. Obyek foto tidak terbatas : mulai dari pembangkit listrik, jaringan transmisi, pelayanan pelanggan/konsumen (pelayanan gangguan, pekerjaan pemeliharaan jaringan, pelayanan di loket/kantor PLN) hingga penggunaan/pemanfaatan listrik dalam kehidupan masyarakat mulai dari pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi, industri kecil, penerangan, pendidikan, budaya, sosial dan pemanfaatan listrik lainnya.
3. Foto dibuat dalam jangka waktu 3 tahun terakhir.
4. Materi yang diikutsertakan dalam lomba adalah foto berwarna, tidak diperkenankan menggunakan teknik infra-merah atau metoda pengubahan warna lainnya.
5. Olah digital diperkenankan, sebatas pada perbaikan kualitas foto (sharpening, cropping, color balance) tanpa mengubah keaslian objek foto.
6. Peserta adalah satu-satunya pemilik sah atas hak kekayaan intelektual dari foto yang dikirimkan yang dinyatakan dengan surat pernyataan.
7. Model dan property release sepenuhnya menjadi tanggungjawab peserta.
8. PT PLN (Persero) dan pelaksana lomba tidak bertanggungjawab atas pihak lain sehubungan dengan materi foto yang dikirimkan.
9. Foto pemenang lomba dapat dipergunakan PT PLN (Persero) untuk seluruh kegiatan publikasi dan advertorial untuk jangka waktu 5 tahun.
10. Setiap peserta hanya diperbolehkan mengirimkan/mengikutsertakan maksimal 5 (lima) buah materi foto.
11. 40 karya foto terpilih akan dipamerkan dalam Pameran Foto Kelistrikan 2011 dalam rangka Hari Listrik Nasional (HLN).
12. Dewan juri dan keluarga besar PLN tidak diperkenankan mengikuti lomba.
13. Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat serta tidak melayani korespondensi.
14. Materi foto yang dikirimkan harus berupa file elektronik dengan format JPG High Resolution dalam bentuk CD dengan menyertakan: judul foto, nama lengkap, alamat lengkap, nomor telepon/HP yang mudah dihubungi dan alamat email dalam amplop tertutup dengan mencantumkan tulisan LOMBA FOTO PLN 2011 di pojok kiri atas amplop. Dikirimkan ke alamat:
PANITIA LOMBA FOTO PLN 2011
BIDANG KOMUNIKASI KORPORAT PT PLN (PERSERO)
Kantor PLN Pusat
Gedung Utama Lantai 3
Jl. Trunojoyo Blok M / 135
Jakarta Selatan

Paling Lambat tanggal 16 Oktober 2011 (Cap Pos).

HADIAH
1 (Satu) Hadiah Pertama : Rp15.000.000 + Trophy.
1 (Satu) Hadiah Kedua : Rp10.000.000 + Trophy.
1 (Satu) Hadiah Ketiga : Rp7.000.000 + Trophy.
3 (Tiga) Hadiah Harapan : @ Rp3.000.000 + Trophy.

DEWAN JURI
1. Arbain Rambey (Fotografer senior Kompas)
2. Willy Pitrawirya (Penggiat fotografi di Federasi Perkumpulan Seni Fotografi Indonesia/FPSI).
3. Corporate Communication PT PLN (Persero)

PENGUMUMAN PEMENANG
Pengumuman pemenang Lomba Foto PLN 2011 Tingkat Nasional dapat dilihat di Website PLN www.pln.co.id dan diberitahukan secara tertulis pada tanggal 24 Oktober 2011

Organized by: Java Kirana Indonesia
CP: Dkw (02133153890), Mitha (081511268486)

Sabtu, 24 September 2011

Kontes Inovator Muda 6

Posted by Nur Fadhilah at 8:40:00 PM 0 comments

Kontes Inovator Muda (KIM) 6 adalah lomba karya tulis ilmiah berbentuk inovasi tingkat nasional. KIM diusung sebagai salah satu upaya COREMAP untuk mensosialisasikan pentingnya terumbu karang sekaligus mengajak generasi muda untuk ikut melestarikan terumbu karang yang sudah semakin sedikit keberadaannya.
Sekedar membagi info saja, ikut KIM tidak ada ruginya. Apalagi kalau sudah lulus ke tingkat nasional mewakili daerah masing-masing. Mengingat pengalaman sewaktu di KIM 5 dulu, rasanya ingin ikut KIM 6 lagi. Sayang, peraturan di sekolahku menyebutkan bahwa siswa kelas XII harus fokus belajar dan mengurangi kegiatan ekstrakurikuler menyongsong UAN 2012. Hiks, jadi ingat, blog ini kan sebagai salah satu ilmu yang kudapatkan sewaktu pelatihan KIM 5.
Jadi, teman-teman yang sudah membaca blogku, ayo ikutan KIM 6, Dijamin tidak akan menyesal mengingat pengalaman, pengetahuan, dan teman-teman baru yang akan kalian dapatkan nanti..!!!

Tema: MODEL PELESTARIAN TERUMBU KARANG DARI KACAMATA GENERASI MUDA

Persyaratan Kontestan:
1. Kontestan merupakan siswa SMA/ sederajat se- Indonesia
2. Tim terdiri dari 3 orang
3. Kreatif dan mandiri
4. Mampu berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
5. Lampiran persetujuan dari sekolah, biodata kontestan dan nomor telepon yang bisa di hubungi
6. Makalah belum pernah dipublikasikan di media manapun
7. Lolos pra-seleksi di tingkat daerah (khusus site COREMAP) pusat

Pra Seleksi:
1. Kontestan dari wilayah kerja COREMAP akan mengikuti seleksi tingkat daerah
2. Kontestan di luar wilayah kerja COREMAP dapat langsung mengirimkan makalah ke panitia pusat
3. Penerimaan makalah terakhir 15 Oktober 2011
4. Seleksi nasional 16 - 30 Oktober 2011
5. Pengumunan finalis (3 terbaik) 31 Oktober 2011

Format Makalah:
1. Tebal makalah 10 - 15 halaman
2. Huruf arial ukuran 12
3. Spasi 1,5 pt
4. Cover terdiri dari : Judul, Nama Tim, Nomor Induk Siswa, Asal Sekolah
5. Isi : Abstrak, Kata Pengantar, Pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil, dan Referensi

Alamat Pengiriman dan Informasi:
PANITIA PUSAT KIM 6 - TAHUN 2011
Gedung LIPI - Jl. Raden Saleh No. 43 Jakarta Pusat
Telp : (021) 314 3080 ext. 1403 dan 1405
e-mail : edukasi@coremap.or.id atau edukasicoremap@yahoo.co.id

Lari Estafet

Posted by Nur Fadhilah at 6:36:00 PM 0 comments
1. Pengertian Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Lari ini dilakukan bersambung dan bergantian membawa tongkat dari garis start sampai ke garis finish. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Start yang digunakan dalam lari bersambung adalah untuk pelari pertama menggunakan start jongkok. Sedangkan untuk pelari kedua, ketiga, dan pelari yang keempat menggunakan start melayang. Jarak lari bersambung yang sering diperlombakan dalam atletik baik untuk putra maupun putri adalah 4 x 100 meter atau 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

2. Sejarah Lari Estafet
Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk meneruskan berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api olimpiade berasal dari tradisi Yunani tersebut.
Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang ini, pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4 x 100 meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor olimpiade dan 4 x 400 meter dilombakan sejak tahun 1972.

3. Peraturan Lari Estafet
Masing-masing pelari mempunyai peran penting dalam olahraga lari estafet. Oleh karena itu, kekompakan dan irama lari juga harus selalu dijaga. Dalam jarak tempuh 4 x 100 meter, pelari tidak diperbolehkan untuk menjatuhkan tongkat estafet. Jadi harus benar-benar dilatih cara mengoper tongkat. Karena bila terjatuh, peserta lari akan langsung didiskualifikasi. Berbeda halnya dengan olahraga lari estafet dengan jarak tempuh 4 x 400 meter. Karena jarak tempuh yang lebih jauh, maka peraturannya pun lebih ringan. Peserta lari boleh menjatuhkan dan mengambil kembali tongkat estafet yang terjatuh. Tetapi resikonya adalah kalah. Karena ketika peserta lari mengambil tongkat, maka dipastikan peserta tersebut akan jauh tertinggal dari peserta-peserta lain.

4. Tongkat Estafet
Tongkat estafet adalah benda yang diberikan secara bergilir dari satu peserta ke peserta lari lainnya dalam satu regu. Karena itu, tongkat ini pun tidak sembarang tongkat. Ukurannya dibuat sesuai dan pas dengan panjang genggaman pelari pada umumnya.
Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet adalah:
• Panjang tongkat : 29 – 30 cm
• Diameter tongkat : 3,81 cm (dewasa) dan 2,54 cm (anak-anak)
• Berat tongkat : 50 gr
Cara memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang tongkat dapat dilakukan dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari tongkat dipegang oleh pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat estafet berikutnya. Dan bagi pelari pertama, tongkat estafet harus dipegang dibelakang garis start dan tidak menyentuh garis start.

5. Teknik Pergantian Tongkat Estafet
Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pergantian tongkat, yaitu:
a. Teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat (visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari sambil menolehkan kepala untuk melihat tongkat yang diberikan oleh pelari sebelumnya. Penerimaan tongkat dengan cara melihat biasanya dilakukan pada nomor 4 x 400 meter.
b. Teknik penerimaan tongkat dengan cara tidak melihat (non visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat tongkat yang akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya digunakan dalam lari estafet 4 x 100 meter.
Dilihat dari cara menerima tongkat, keterampilan gerak penerima tongkat tanpa melihat lebih sulit dari pada dengan cara melihat. Dalam pelaksanaannya, antara penerima dan pemberi perlu melakukan latihan yang lebih lama melalui pendekatan yang tepat.

6. Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat Estafet
Prinsip lari sambung adalah berusaha membawa tongkat secepat-cepatnya yang dilakukan dengan memberi dan menerima tongkat dari satu pelari kepada pelari lainnya, agar dapat melakukan teknik tersebut, pelari harus menguasai keterampilan gerak lari dan keterampilan memberi serta menerima tongkat yang dibawanya.
Dalam beberapa perlombaan lari sambung, seringkali suatu regu dikalahkan oleh regu lainnya hanya karena kurang menguasai keterampilan gerak menerima dan memberikan tongkat dari satu pelari kepada pelari yang lainnya. Bahkan, seringkali suatu regu didiskualifikasi hanya karena kurang tepatnya penerimaan dan pemberian tongkat.
Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pemberian dan penerimaan tongkat, yaitu:
a. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari bawah
Teknik ini dilakukan dengan cara pelari membawa tongkat dengan tangan kiri. Sambil berlari atlet akan memberikan tongkat tersebut dengan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara itu, tangan penerima telah siap dibelakang dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari tangan lainnya dirapatkan.
b. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari atas
Teknik ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan dari belakang ke depan, kemudian dengan segera meletakan tongkat dari atas pada telapak tangan penerima. Pelari yang akan menerima tongkat mengayunkan tangan dari depan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas. Ibu jari di buka lebar dan jari-jari tangan lainnya rapat.
Ada sebuah cara yang dilakukan dalam olahraga lari estafet agar tongkat estafet tidak jatuh saat diberikan pada peserta lain. Yaitu pelari yang memegang tongkat estafet meegang tongkat estafet dengan tangan kiri dan memberikannya juga dengan tangan kiri. Sedangkan si penerima tongkat bersiap menerima tongkat dengan tangan kanan.

7. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam olahraga lari estafet, sebagai berikut:
a. Pemberian tongkat sebaiknya secara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima atau memegang tongkat dengan tangan kiri atau sebaliknya.
b. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-masing pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik. 
c. Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat.
d. Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.

8. Peraturan Perlombaan
Adapun peraturan perlombaan dalam olahraga lari estafet, sebagai berikut:
a. Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter dan bagi pelari estafet 4 x 100 meter ditambah 10 meter prazona. Prazona adalah suatu daerah di mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi di sini tidak terjadi pergantian tongkat.
b. Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing meskipun sudah memberikan tongkatnya kepada pelari berikutnya. Apabila tongkat terjatuh, pelari yang menjatuhkannya harus mengambilnya.
c. Dalam lari estafet, pelari pertama berlari pada lintasannya masing-masing sampai tikungan pertama, kemudian boleh masuk ke lintasan dalam, pelari ketiga dan pelari keempat menunggu di daerah pergantian secara berurutan sesuai kedatangan pelari seregunya.
 

Dhilah siBluuu Girl Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review