Halooo…. Lama banget gak nulis lagi. Apa ada yang merindukanku? *cieciee
*curhat dikit dulu*
Belakangan ini, banyak yang bertanya tentang Kampung Inggris Pare. Mungkin karena postinganku di Instagram kali ya. Banyak nama-nama tak dikenal yang mengisi inbox Facebook and dm Instagram, hehehe serasa artis aja. Nah, atas dasar itu aku mau berbagi seputar pengalaman singkat di Pare, walaupun cuma dua minggu.
Di tulisan kali ini, aku akan berbagi hal-hal detail yang mungkin tidak didapatkan di tulisan lainnya. Sebelum berangkat, aku sempat googling mengenai Pare, tapi banyak hal-hal kecil yang menurutku penting tapi tak ada satu pun tulisan yang membahas hal itu, mulai dari persiapan pendaftaran, keberangkatan, tiba di sana mesti ngapain, dan lain-lain.
Well, aku sudah lama mendengar tentang Kampung Inggris Pare dan ingin ke sana. Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga di bulan puasa tahun ini. Berkah Ramadan hehe…
Hasrat untuk ke sama semakin menggebu ketika melihat official page Kampung Inggris di Facebook. Silakan di-like (y) namanya Kampung Inggris. Sangat bermanfaat, karena di page ini kamu akan mendapatkan info paket khusus atau promo. Bisa tanya-tanya juga seputar informasi kursus di sana. Setelah itu, aku dapat link buat daftar. Awalnya bingung, karena ternyata di Pare sangat banyak lembaga kursus yang menawarkan paket yang sama. Lalu, pop-up balloon muncul! Katanya, boleh chat langsung dengan admin lewat Line. Ayuk di add official account-nya: KampungInggris. Foto profil official page Facebook and Line sama, gambarnya semacam menara yang di puncaknya ada suatu benda entah apa berwarna biru. Akun Line juga akan memberikan kamu info tentang lembaga mana yang lagi lowong, yang sudah penuh, dan lain-lain. Nah, aku chat deh dengan Mbak Dina. Ramah banget! Aku ditanyain mau program apa dan berapa lama. Karena dari awal aku memang minat di IELTS, maka ditawarkan lah Global English. Saat itu yang available cuma paket dua minggu untuk periode 10 *efek telat daftar. Artinya, kursus akan berlangsung dari tanggal 10 hingga 25 karena libur lebaran. Biayanya cukup Rp600.000,-. Bagiku itu murah, apalagi paket yang ditawarkan adalah IELTS + English Camp.
Kalau kamu bingung perihal lembaga mana yang bakal kamu pilih di Kampung Inggris, akun Line bisa menjadi pilihan yang amat tepat. Pasalnya, kamu bisa berkomunikasi dua arah secara personal dengan si admin. Tapi harus sabar, karena yang pengen curhat dengan admin pasti banyak, bukan hanya kamu. Tapi chat kamu pasti dibalas kok. Ingat, hanya mengirim chat pada jam kerja. Berdasarkan pengalaman, chatku gak dibalas sewaktu aku kirim di jam istirahat, jadi aku resend di jam kerja mereka. Trus kalo bertanya jangan satu-satu. Di-list aja sekalian biar dijawabnya juga sekalian, jadi biar lebih efisien. Tapi kalau kamu punya teman di Kampung Inggris, akan lebih baik jika kamu juga minta rekomendasi dari mereka. Selain pendaftaran lewat akun resmi Kampung Inggris, kamu juga bisa mendaftar lewat teman kamu yang sedang stay di sana. Untuk pembayaran, bisa dp dulu kok. Nanti setibanya kamu di sana baru dibayar lunas.
Karena belum pernah ke Surabaya, apalagi Pare, aku memutuskan untuk menggunakan layanan jemput antar Bandara Juanda – Pare dan Pare – Bandara Juanda. Sekalian buat pulangnya gitu loh. Jadi nanti aku gak perlu mikirin mau naik apa ke bandara. Biaya totalnya Rp195.000,-.
Layanan ini sangat aku rekomendasikan bagi kamu yang baru di daerah Surabaya dan sekitarnya. Bukan apanya, entar kalau kamu tersesat atau kena tipu gimana? Bukannya negative thinking, tapi ada baiknya kalau kamu bersiap, apalagi kalau kamu perginya sendiri. But, kamu mesti sabar ya. Terkadang kamu harus menunggu beberapa penumpang lain yang juga memiliki tujuan yang sama. Namanya juga travel agent. Kalau setuju dengan layanan ini, kamu sebaiknya ambil layanan jemput saja, baik jemput di Bandara Juanda maupun Stasiun Kediri. Biasanya, setelah kursusnya kelar, anak-anak Pare bakal extent sejenak di Pare agar bisa berwisata ke Gunung Bromo atau Ijen, atau extent di daerah lain seperti Malang, Jogja, dan Bandung. Ketiga daerah itu paling berpotensi dikunjungi karena jaraknya yang lumayan dekat dari Pare. Jangan kayak aku, udah pesan layanan antar tapi tidak digunakan sama sekali karena aku memilih untuk liburan ke Jogja pascaprogram. Buat kamu yang tidak mau menggunakan layanan ini, tidak usah khawatir. Keluar dari pintu kedatangan bandara, kamu akan disambut dengan tawaran mobil sewa ke Pare. Harga boleh nego. Silakan dipilih!
Masalah pendaftaran sudah beres. Lanjut ke persiapan, apalagi perempuan kan agak rempong yaa hahaha *canda
Karena memilih program di bulan Ramadan, aku perlu persiapan ekstra karena gak tahu situasi Ramadan di sana bagaimana dan ini menjadi kali pertamaku berpuasa jauh dari keluarga. Aku mulai dengan searching mengenai ‘Ramadan di Kampung Inggris’ di internet. Katanya, harus bangun sahur pukul 02.00 pagi. Kalau sudah lewat pukul 03.00 makanan sudah pada habis. Wah, kan panik kalau harus bangun sepagi itu, hehehe…
Faktanya, aku bahkan pernah sahur pukul 04.00 pagi. Alhamdulillah makanan belum habis kok, tapi memang pilihan menunya sudah tidak sebanyak sahur pukul 03.00 atau 03.30 pagi. Banyak tempat makan yang sudah kehabisan stok, jadi gak bisa pilih-pilih kalau kamu telat bangun.
Aku juga sangat terkejut dengan harga makanan di sana. Demi apa sahur pertamaku hanya senilai Rp4.500,-!!! Itu berkali-kali lipat sangat murah dibanding makanan di kota asalku. Bagi teman-teman yang sudah lama hidup di Jawa ya mungkin sudah biasa. Tapi bagiku itu hal yang sangat luar biasa! Kamu nggak akan dapat nasi plus lauk yang memuaskan dengan selembar uang Rp5.000,- di kota asalku! Makanya, kemarin aku bahagia banget bisa makan puas dengan harga super duper murah hehehe…
Walaupun murah, tapi jangan sampai lupa abah dan emak. Makan sana sini, jajan 10 kali dalam sehari, atau nongkrong gak jelas di kafe. Kalau gaya hidupmu seperti itu, ya sama aja kamu ke sana tujuannya liburan sambil menghabiskan uang, bukannya belajar. Makan secukupnya, jajan jika masih lapar, nongkrongnya jangan keseringan, misalnya cukup di malam minggu aja. Insya Allah kamu bisa lebih hemat.
Hal esensial lainnya adalah tempat tinggal. Jika kamu mengambil paket English Camp di lembaga kursus, maka tidak ada masalah karena mereka lah yang mempesiapkan tempat tinggal kamu. Nah, bagi kamu yang mengambil paket reguler tanpa camp, maka hal ini menjadi masalah. Jika kamu punya teman di Kampung Inggris, cus minta tolong buat booking kamar kos. Kos bakal penuh menjelang tanggal 10 dan 25 setiap bulannya. Jika terlambat book, maka akan sulit mencari tempat kos yang sesuai dengan harapan kamu. Tipe kos bermacam-macam, ada yang kamarnya dilengkapi kipas angin, kamar mandi dalam, Wi-Fi, dapur umum, dan prasarana penunjang lainnya. Namun ada juga kos yang pas-pasan apa adanya. Harganya pun bervariasi, mulai dari di bawah 200 ribu hingga lebih dari 300 ribu per bulan. Aku sarankan untuk datang jauh lebih awal jika kamu belum memiliki tempat tinggal, misalnya dua hari sebelum kelas dimulai atau datang sehari lebih awal tapi pastikan kamu tiba di Pare pada pagi hari agar kamu bisa mencari kos yang tepat. Pertimbangkan juga jaraknya dari lembaga kursus kamu. Jangan sampai kejauhan. Oh ya, sekalian promosi kosku kemarin nih. Kos Andromeda Female di Jalan Anyelir recommend banget. Sesuai namanya, kosan ini khusus untuk putri. Bapak kosnya super baik, gaul, dan kece. Fasilitas kos berupa spring bed, lemari, kipas angin, Wi-Fi, kamar mandi (meski bukan kamar mandi dalam, tapi kamar mandinya banyak banget, asli no antri), dapur umum, tempat mencuci umum, jemuran anti maling, ruang tengah + tv, ruang tamu, kulkas umum, parkiran anti maling, dan yang terpenting kosan ini anti kotor, 100% bersih. Bapak kosnya itu cinta kebersihan plus peduli banget sama anak kosannya.
Nah, jika jarak kos dan lembaga kursus kamu jauh, menyewa sepeda adalah alternatif solusi terbaik. Kamu bisa sewa motor juga sih, tapi nggak irit, mending naik sepeda. Kamu bisa menemukan tempat penyewaan sepeda di sepanjang jalan. Menyewa sepeda lumayan wajib sih hukumnya (eh, apa coba? Haha). Meski jarak kos dan lembaga kursus kamu dekat, kamu tetap membutuhkan sepeda untuk jalan-jalan keliling Kampung Inggris. Gak mungkin dong rute kamu setiap hari hanya kos – lembaga kursus. Mungkin saja kamu mau ke toko buku, makan di tempat baru, beli suvenir, ke pasar, atau sekadar gowes menikmati hari-harimu di Pare.
Harga sewa sepeda bervariasi tergantung dari jenis sepeda. Umumnya, harganya berkisar 40—45 ribu/2 minggu atau 75—90ribu/bulan. Jika jenis sepedanya unik, harganya bisa lebih mahal sekitar 5—10 ribu. Jika sepedanya masih terbungkus plastik (artinya sepedanya masih perjaka), harga sewanya bisa lebih mahal lagi, mencapai 150—200rb baik per dua minggu maupun sebulan. Terserah kamu sih mau pilih yang mana tergantung budget. Pribadi, aku punya tips memilih sepeda. Pertama, cari dulu sepeda yang jenisnya sreg di hati kamu. Kamu bisa mempertimbangkan model dan warnanya. Setelah itu, perhatikan kondisi sepeda seperti rem dan ban. Kamu boleh mencoba sepeda tersebut untuk lebih meyakinkan diri kamu. Mau sepeda lama ataupun baru, sekali lagi terserah kamu. Kemarin, aku pilih sepeda berwarna biru muda dengan keranjang depan. Lucu deh pokoknya. Agak mahal sih sewanya, hehe…
Okay, sekarang mari membahas kedatanganmu di Kampung Inggris ya. Setibanya di sana, sebaiknya kamu langsung menuju lembaga kursus kamu. Setelah registrasi ulang dan melunasi pembayaran (jika belum lunas), kamu boleh menitipkan koper kamu untuk mencari kosan (jika belum punya). Jika kamu mengambil paket English Camp, maka kamu akan diantarkan menuju camp kamu. INGAT, jika belum punya tempat tinggal, kamu harus tiba di Pare setidaknya sebelum hari gelap, apalagi jika kamu tidak punya kenalan sama sekali. Agak sulit menemukan kos di malam hari.
Setelah semuanya selesai, kamu tinggal menunggu jadwal kelas dimulai. Sebelum itu, kamu bisa mengisi waktu dengan jalan-jalan keliling Kampung Inggris. Jika kelas sudah dimulai, maka kamu tidak akan punya waktu untuk jalan-jalan lagi, apalagi jika kelasmu padat dan mendapat banyak tugas. Sewaktu di Pare, aku mengambil tiga kelas dalam sehari. Tidak terlalu padat sih, ada yang pagi, siang, dan sore, namun belum lagi kelas tambahan dan tugas-tugas. Aku mengambil kelas IELTS, so tugasnya lumayan lah… lumayan bikin gak tidur hehehe…
Tenang aja, weekend kelas pada libur. Namun, beberapa kelas tetap masuk di hari Sabtu (sesuai kesepakatan antara pengajar dan siswa). Nah, kamu bisa mengambil alternatif liburan jika mau. Banyak travel agent yang menawarkan paket liburan ke Gunung Bromo dan Ijen, serta tempat-tempat lain seperti yang sudah aku jelaskan di awal. Jika ingin mendapat harga murah, sebaiknya kamu pergi secara berkelompok. Sayangnya, karena aku datangnya di bulan Ramadan, jadi aku gak bisa ke Bromo maupun Ijen :’( Bagi yang gak sempat jalan-jalan ke tempat yang jauh, maka kalian wajib ke Simpang Lima Gumul. Letaknya di Kediri. Di sana ada bangunan yang mirip dengan bangunan di Prancis. Jika tidak jeli, orang akan mengira bahwa itu adalah Arc the Triomphe di Paris ketika melihat foto-fotomu.
Jika periode belajar kamu telah usai, saatnya untuk pulang. Kamu boleh memilih untuk liburan dulu atau langsung pulang ke daerah asal. Tapi jangan lupa beli oleh-oleh khas Kampung Inggris. Banyak toko suvenir yang bisa kamu temukan dengan mudah di sepanjang jalan, khususnya di sepanjang Jalan Brawijaya yang merupakan jalan utama.
Karena aku cuma mengambil periode dua minggu, maka hanya hal-hal ini yang bisa kubagi. Jika teman-teman punya pengalaman lainnya yang belum kutuliskan, I will be very happy if you can share. Bagi teman-teman yang punya niatan ke Kampung Inggris dan masih ada hal yang ingin ditanyakan juga boleh.
Gak rugi deh belajar ke Kampung Inggris. It doesn’t matter where you learn, the matter is you! So, jika kamu memutuskan ke Pare, belajar lah dengan baik ;)
::Leave 'Words' For Me::
::Followers::
Minggu, 14 Agustus 2016
Langganan:
Postingan (Atom)