Hah, lama lagi nih sudah nggak pernah nulis. Maklum, soalnya beberapa minggu yang lalu saya menjalani ulangan kenaikan kelas. Kali ini, saya akan menceritakan pengalaman berlibur bersama teman-teman sekelas di Pantai Toronipa.
Jum’at, 24 Juni 2011 sekolahku, SMAN 4 Kendari, membagikan laporan hasil belajar selama semester II. Sebenarnya satu hari lebih awal dibanding sekolah-sekolah lain. Karena, keesokan harinya sekolahku akan dipakai untuk tes mahasiswa Universitas Terbuka Kendari.
Alhamdulillah, seluruh siswa kelas XI.IA.1 naik kelas. Ini berarti tanggal 11 Juli 2011 nanti kami sudah resmi menjadi murid kelas XII. Tapi sedih juga sih. Soalnya, peringkat dan nilaiku menurun. Harus ku akui, motivasi belajar untuk tahun ini memang agak menurun. Maka dari itu, saya harus berusaha di kelas XII nanti.
Nah, untuk merayakan keberhasilan kami, ANALYSIS (Anak Loyal-Solid IA 1) memutuskan untuk liburan. Walaupun tidak semua dari kami ikut. Karena ada beberapa dari kami yang pulang kampung dan tidak mendapat izin dari orang tua. Sebenarnya tujuan utamanya bukan itu sih. Tapi untuk menghabiskan uang kas kami selama 2 semester bersama. Haha…. Tempat liburan yang kami pilih adalah Pantai Toronipa yang terletak di Desa Bojo Indah, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Negara Indonesia (wah, panjang banget ^^).
Kami pun berembuk membicarakan hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan. Dimulai dengan hari. Wali kelas kami, Drs. Edy Husain mengusulkan agar liburannya besok saja, Sabtu, 25 Juni 2011. Kami pun setuju untuk memasak makanan bersama. Kendaraan yang digunakan adalah angkutan umum sewaan. Kami juga sepakat untuk berkumpul di sekolah sebelum pukul 07.00 WITA.
Sabtu, 25 Juni 2011. Saya sangat kaget ketika bangun tidur, hari tidak begitu cerah. Malah turun hujan. Maka saya pun berdoa agar hujan lekas berhenti. Ternyata setelah selesai mandi, hujan juga belum berhenti. Syukurlah, ketika saya akan berangkat ke sekolah, hujannya sempat berhenti sejenak. Tapi ketika sudah tiba di sekolah, tak berapa lama hujan turun lagi. Teman-teman juga banyak yang ngaret. Termasuk Pak Edy. Akhirnya, kami berangkat pada pukul 08.30 WITA. Telat satu setengah jam dari perencanaan awal.
Ya Allah, di tengah perjalanan hujan kembali turun dengan derasnya. Saya yang semobil dengan Esty, Afri, Irna, Ranny, Grace, Chiquita, Arni, Susi, Risqah, Chitra, Edi dan Rahmad mulai khawatir. Ditambah supir mobil yang ngebut di jalan yang berlubang, berbatu dan berkelok-kelok. Membuat kami mual dan sakit kepala. Untunglah Esty membawa minyak angin sebagai pertolongan pertama.
Kami berangkat menggunakan tiga buah mobil angkutan umum. ± 30 menit kemudian kami tiba di Pantai Toronipa. Mobil kamilah yang tiba paling pertama. Disusul dengan dua mobil lain beberapa saat kemudian. Saya merasa sangat bersyukur tiba dengan selamat. Saya turun dari mobil dengan seluruh badan gemetaran mengingat medan yang tadi ditempuh. Perasaanku kurang sehat. Saya pun mengeluarkan biskuit gabin yang saya bawa dari rumah.
Huft. Ketika kami tiba, ternyata hujan makin deras. Malah disertai dengan angin yang sangat kencang. Air laut pun pasang. Tapi hal itu tidak mematahkan semangat kami untuk bermain air. Namun sayang, ayahku sebelumnya sudah berpesan agar saya tak boleh turun ke laut. Sedih juga rasanya melihat teman-teman yang dengan bebasnya bermain-main air, menyewa ban dan berenang ke sana kemari. Untunglah saya tidak sendiri. Ada Dewi, Irna, Cahya, Susi dan Lia yang juga memutuskan untuk tidak turun ke laut dengan berbagai alasan.
Tapi saya tentunya punya cara ampuh untuk mengusir kesedihan itu. Yaitu, BERFOTO. Saya pun mengajak Dewi untuk berkeliling. Kami pun berkeliling sambil berfoto. Dari ujung satu ke ujung lainnya. Dalam perjalanan kami, kami menemukan berbagai jenis bintang laut. Bintang lautnya sangat lucu dan menggemaskan. Ada yang berbentuk seperti telur dan sangat besar. Kami juga meninggalkan beberapa tulisan nama kami di pasir walau akhirnya tulisan itu disapu bersih oleh ombak. Tak lupa, kami juga membuat istana pasir.
Ada satu peristiwa yang membuatku dan Dewi menjadi geli. Ketika kami sedang berjalan menyusuri pantai, tiba-tiba ada seorang lelaki bercelana merah yang mendekati kami lalu mengajak berkenalan. Tentu saja kami tidak mau. Kami spontan berpandangan dan tertawa cekikikan lalu berlari meninggalkan lelaki yang kebingungan itu. Hah, rasakan! Kami bukan tipe perempuan yang mudah digoda. Hehe..
Tapi tampaknya, aktivitas kami harus berhenti total. Karena, hujan menjadi lebih deras dan angin semakin kencang dari sebelumnya. Semua teman-temanku juga pengunjung-pengunjung lain berlarian ke gazebo masing-masing. Ombak pun menjadi semakin tinggi. Saat itu pun diisi dengan memakan kue dadar dan kue lapis yang sudah disiapkan oleh panitia (istilah ^^).
Beberapa menit kemudian, ternyata langit sudah mulai cerah. Alhamdulillah. Teman-temanku pun kembali turun ke laut. Tapi saya, Susi, Irna, Dewi, Chitra dan Acci memutuskan untuk tetap di gazebo sambil menikmati kerupuk, kacang dan biskuit yang dibawa oleh Susi dan Chitra. Tidak lama kemudian, Nizar juga datang dan ikut nimbrung bersama. Tidak lama setelah Nizar, datanglah Dwi. Dwi, maaf ya, nasibmu kurang baik. Dwi kehabisan makanan. Dwi pun menjadi kesal. Kami hanya tertawa melihat tingkahnya. “Biskuit terakhir telah dimakan Nizar,” kataku.
Waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 WITA. Horeee… waktunya makan. Kiki selaku ketua panitia (^^), menyuruh kami untuk mengeluarkan nasi yang dibawa masing-masing. Dia pun dengan adil membagikan kami lauk yang terdiri dari ayam, mie goreng, sayur, sambal goreng, sambal dan kerupuk. Dia menjadi seperti ibu yang sedang membagikan makanan pada anak-anaknya (ampun Ki… ^^).
Saat itu, kami berubah menjadi seperti orang yang tidak pernah melihat makanan. Kami makan dengan sangat lahap. Mungkin karena pengaruh suhu yang dingin, jadi kami sangat bernafsu untuk makan. Semua memiliki gaya makan yang berbeda-beda. Ada yang pakai sendok, garpu dan tangan. Ada yang duduk di gazebo, di kayu-kayu, di ban dan di kursi. Lucu juga melihatnya. Lalu datanglah Kak Tannis. Dia lalu memotret gaya-gaya lucu kami yang sedang makan.
Setelah makanan utama, ternyata masih ada makanan penutup. Yaitu es buah. Kami pun kembali melahap es buah. Sebenarnya rasa es buahnya sedikit aneh. Kami serasa minum sprite dicampur papaya, nangka, kelapa muda, agar-agar dan sagu mutiara. Tapi kami tidak peduli, yang penting perut senang.
Setelah makan, matahari sudah mulai menampakkan diri dari tempat persembunyiannya. Air laut juga sudah surut. Teman-temanku pun berinisiatif untuk mengoleskan sun block ke tubuh mereka. Dengan maksud agar kulit mereka tidak terbakar oleh sinar matahari. Tapi tampaknya usaha mereka sia-sia saja. Kulit mereka toh tetap saja terbakar.
Selama teman-teman lain sibuk memanjakan diri di air, saya, Lia, Dewi dan Kiki tidak mau kalah. Kami kembali menyusuri pantai untuk sesi pemotretan. Ketika sedang berjalan- jalan, kami menemukan sebuah saung yang sudah tak terpakai. Saungnya terletak di atas batu-batu karang. Susah juga sih naik ke saung itu. Soalnya, batu-batu karangnya sangat tajam dan kami tidak menggunakan alas kaki. Tapi kami tidak patah semangat dan akhirnya bisa naik ke saung itu. Pemandangan pantai dari atas saung indah sekali. Kami tentunya tak melewatkan kesempatan ini untuk berfoto.
Setelah itu, saya dan Lia memutuskan untuk meneruskan perjalanan ke ujung yang berlawanan dengan saung itu. Setelah puas berfoto-foto, Lia memutuskan untuk bergabung dengan teman-teman yang lain, sementara saya memutuskan untuk kembali ke gazebo untuk beristirahat. Soalnya saya takut kalau saja kulitku terbakar karena tidak memakai sun block.
Duduk-duduk di gazebo ternyata tidak asyik tanpa ditemani makanan. Melihat masih ada kerupuk sisa makan tadi, saya berinisiatif untuk menjadikannya sebagai camilan. Ternyata Nining, Ibrahim, Susi, Chitra, Dewi dan beberapa teman-teman lain juga berminat. Nining lalu mengambil piring dan menaruh sambal yang juga sisa makanan tadi untuk dimakan bersama kerupuk. Suasana menjadi semakin ramai ketika teman-teman yang sudah selesai mandi juga ikut nimbrung bersama kami. Wah, ternyata selera saya bagus juga ya :)
Pukul 02.00 WITA. Waktunya untuk pulang. Tapi masih ada beberapa teman yang belum mau pulang. Mereka tampaknya masih betah di pantai. Maaf ya, teman-teman. Saya beserta beberapa teman-teman yang lain sudah sangat capai dan mengantuk. Jadi kami pulang duluan. Yah, tidak sempat berfoto bersama deh. Tapi tak apalah. Hari ini sangat menyenangkan. Selamat berlibur teman-teman dan sampai jumpa di kelas XII. Sayonara..
::Leave 'Words' For Me::
::Followers::
Minggu, 26 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar