Senin, 14 Februari 2011. Mungkin sebagian orang beranggapan bahwa saya akan membahas cerita cinta di hari Valentine ini. Tapi, saya tidak akan membahas masalah tukar-menukar cokelat itu, tapi saya akan membahas mengenai pengalaman saya berinteraksi dengan orang asing untuk pertama kalinya.
Minggu, 13 Februari 2011. Tepat pukul 14.30 WITA, saya datang ke sekolah untuk gladi bersih persiapan penyambutan program pertukaran pemuda Australia-Indonesia. Kebetulan saya adalah salah satu panitia lapangan. Hal lain yang membuat saya bersemangat datang ke sekolah karena Pak Arman (guru Bahasa Inggris) menunjukku dan Fadlan untuk menjadi wakil siswa yang mengalungkan dan memberi bunga pada perwakilan pertukaran pemuda Australia-Indonesia. Jujur, saya sangat tegang dan merasa dag dig dug. Ditambah lagi, kami akan gladi bersih bersama para pertukaran pemuda Australia-Indonesia.
Tapi kenyataannya sangat berbeda ketika saya tiba di SMAN 4 Kendari. Kata teman saya, para pertukaran pemuda Australia-Indonesia telah gladi bersih di sekolah pagi tadi. Saya sangat kecewa, apalagi sudah rapi begini (huh!). Akhirnya, saya pun kebagian tugas membersihkan lapangan (mentang-mentang panitia lapangan) bersama teman-teman. Tapi, di sela-sela kesibukan kami, masih sempat-sempatnya juga kami mengambil foto memakai kamera Lia. Pukul 17.00 WITA, saya, Indah dan Titi kembali ke aula. Rencananya, kami mau membicarakan sesuatu dengan Pak Arman. Di aula ada Kak Lulu (pembawa acara), Pak Arman, Pak Mangalisu dan Bu Hayati. Tiba-tiba, Pak Arman memberi usul kalau pembawa acaranya ditambah seorang lagi. Supaya, pembawa acaranya genap dua orang. Pak Arman pun menyuruh saya untuk memanggil Fadlan. Tapi Pak Arman kemudian berkata agar saya saja yang menjadi pembawa acara kedua. Wah, senang juga sih. Dengan senang hati, saya melangkah ke arah Pak Arman. Kak Lulu bertugas membawakan acara dalam Bahasa Inggris dan saya dalam Bahasa Indonesia. Kami pun berlatih hingga pukul 19.00 WITA.
Keesokan harinya, saya sudah bersiap-siap dengan sedikit perubahan penampilan. Saya berpikir, besok adalah hari istimewa dan saya akan menjadi pusat perhatian (he he..). Maka saya melakukan sedikit perubahan pada penampilan saya. Sesampainya di sekolah, teman-teman saya lumayan kaget dengan perubahan penampilan saya. Lho, ini kan hari istimewa. Ya, saya hanya bisa tersenyum.
Rencananya, para pertukaran pemuda Australia-Indonesia akan disambut di lapangan upacara kemudian di aula. Tapi sayang, menjelang selesainya upacara, tiba-tiba turun hujan. Kami para petugas siaga sapu, agak sedikit kecewa dengan turunnya hujan. Padahal kemarin lapangan yang sangat luas ini sudah disapu sampai licin demi menyambut para pertukaran pemuda Australia-Indonesia. Dengan cepat, saya pun segera menuju aula untuk mempersiapkan diri. Di aula sudah menunggu Kak Lulu yang sedari tadi sudah mencari-cari saya. Akhirnya, acara pun dimulai dengan Tari Mondotambe. Awalnya, saya sedikit gugup, tapi Alhamdulillah selanjutnya berjalan dengan lancar. Selanjutnya, acara pertukaran kebudayaan. Mereka menampilkan kebudayaan mereka dan kami juga menampilkaan kebudayaan kami. Yaitu Tari Lulo Kreasi dan paduan suara lagu daerah. Dari kedua penampilan itu, yang paling disukai oleh para pertukaran pemuda Australia-Indonesia adalah paduan suara. Mereka sampai memberikan stand appluse. Memang, paduan suara sekolah kami terkenal sangat memukau penonton dan membuat merinding pendengarnya.
Tiba pada acara yang terakhir, yaitu kujungan ke kelas oleh pertukaran pemuda Australia-Indonesia yang dikawal oleh panitia lapangan dan guru. Saya kebagian mengawal Zee (Lombok, Indonesia) dan Lynn (Canberra, Australia) bersama Bu Mikael di kelas RSBI XI.IA.2. Wah ini bagian yang sangat menegangkan, karena saya harus berbicara dengan sang bule. Alhamdulillah, Bahasa Inggris saya lumayan lancar. Jadi, saya bisa memahami dan merespon perkataan dan pertanyaan dari Lynn. Dia bertanya banyak pada saya. Dan kelihatannya dia sangat senang dengan kunjungan kelas ini. Di dalam kelas, Zee dan Lynn menjelaskan banyak hal tentang program pertukaran pemuda Australia-Indonesia. Kami juga diberi kesempatan untuk bertanya banyak hal kepada mereka. Terakhir, Desi meminta agar Lynn bernyanyi, karena dia sempat mengatakan bahwa dia hobi bernyanyi. Tapi, Lynn tidak mau bernyanyi sendiri. Dia meminta agar Desi ikut menemaninya bernyanyi. Setelah negosiasi lagu, akhirnya mereka menyanyikan lagu sempurna dari Andra and the Backbone. Kami tertawa cekikikan ketika mendengar mereka bernyanyi. Karena Bahasa Indonesia Lynn sangat aneh.
Tapi kesenangan itu harus berakhir karena bus jemputan para pertukaran pemuda Australia-Indonesia sudah datang. Zee dan Lynn terlihat sangat kecewa. Tapi apa boleh buat, mereka harus segera pergi. Sebelum pergi, kami masih sempat bercakap-cakap dan berfoto bersama. Tidak hanya dengan mereka, saya pun menyempatkan diri berfoto dengan bule-bule yang lain. Wah, sangat menyenangkan.
Akhirnya, mereka pun pergi. Pergi dan takkan kembali lagi ke SMAN 4 Kendari. Jadi ingin bernyanyi, “Kapan-kapan kita berjumpa lagi. Mungkin lusa atau di lain hari…”
::Leave 'Words' For Me::
::Followers::
Senin, 14 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 comments:
Nice....girl!!!!
Keep spirit,,,,,show your talent,,,,
Grasp the world!!!
Thank you :)
Thanks juga sudah di follow!!
Posting Komentar