Rabu, 19 Juni 2013

GO ABROAD? WHY NOT?

Posted by Nur Fadhilah at 6:44:00 PM
Hai readers… long time no read yaa, hehe… I really miss my readers, my blog, my fanfic that hadn’t finished. OMG, hutangku banyak sekali *aarrgggghhhh (garuk-garuk kepala).

This time, saya bawa cerita baru nih. Memang sudah rada-rada expired sih. Soalnya kejadiannya 2 bulan lalu, tepatnya April 2013. Memang cuma beberapa hari, tapi pengalaman yang saya dapatkan tidak mungkin saya dapatkan di tempat lain. Saat itu saya mencoba mengadu nasib dalam seleksi pertukaran pemuda atau nama kerennya youth exchange program 2013 yang diselenggarakan oleh Purwa Caraka Muda Indonesia (PCMI) bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Tenggara. Sekedar info, PCMI itu beranggotakan alumni-alumni program pertukaran pelajar antarnegara. Ada alumni pertukaran pemuda Indonesia-Kanada, Indonesia-Malaysia, Indonesia-Jepang, Indonesia-Australia, Indonesia-Korea, de el el, yang salah satunya adalah teman sebangkuku konon di SMA #proud of Wa Efis Amalia alumni pertukaran pemuda Indonesia-Jepang 2011 :)

Jumat, 12 April 2013 (sebenarnya saya agak lupa, Kamis atau Jumat ya?). Technical meeting. Saya memutuskan untuk ikut setelah mendapat restu dari kedua orang tua. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Kuota penerimaan untuk tahun ini adalah yang paling banyak, yaitu 3 orang perempuan dan 1 orang laki-laki. Yaa, peluang cukup terbuka lebar lah. Tapi sempat kaget juga sewaktu tiba di BI melihat jumlah peminat mencapai lebih dari 100 orang. Optimis sajalah!

Sabtu, 13 April 2013. Hari ini kami harus menjalani beberapa tes. Jumlah pendaftar sekitar 80 orang. Tes pertama diadakan di Taman Kota. Try to guess! Tesnya apa hayooo??! Tadaaa!!! Tes kesehatan jasmani. Maka datanglah saya sebelum jam 7 di TKP, berpakaian olahraga lengkap. Kudung pink, kaos pink, trening biru, sepatu keds putih. Cuco kan??


Tesnya kami harus berlari keliling Taman Kota sesuai track yang telah ditetapkan oleh panitia. Putarannya tidak tanggung-tanggung. Untuk perempuan sebanyak 4 putaran dan 7 putaran untuk laki-laki. Pelan tapi pasti. Itulah prinsip saya. Meskipun selesai paling akhir (kudungku sudah mencong kanan kiri), tapi saya bisa menyelesaikan tantangannya dengan baik (y).

Tes selanjutnya adalah bagaimana kita bekerja dalam tim. Jadi kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Kami harus membuat yel-yel, mendiskusikan suatu masalah, dan presentasi. Hal yang dinilai adalah kekompakan, kreativitas, dan keaktifan. Di sinilah terlihat siapa yang memiliki ego paling tinggi dan selalu ingin mendominasi.

Setelah Dzuhur, pastinya pulang ke rumah masing-masing dulu dong, seleksi dilanjutkan di Aula Teporombu Bank Indonesia Kendari. Seleksi selanjutnya adalah pidato. Jadi kami telah diberikan topik pada saat technical meeting. Kami harus menyampaikan pidato singkat berdurasi 5 menit di hadapan para juri. Tersedia 4 meja di dalam ruang seleksi. Di tiap meja duduklah 2 orang juri yang wajahnya bikin hati para peserta cenat-cenut. Termasuk saya nih, readers. Mumpung karena kurang latihan juga, jadi rasanya gugup sekali. Konsep pidatoku baru dibikin sejam sebelum seleksi dimulai. Ah, bismillah saja deh.



Setelah semua peserta sudah mendapat giliran, waktunya games. Kami diberi banyak yel-yel. Seperti yel-yel dari kakak alumni pertukaran pemuda Indonesia-Malaysia. Ada ‘tepok-tepok terima kasih’, ‘good job’, dan yang paling menarik ‘pyu pyu kap kap kap, mamamia papaya…’. Katanya, pengumuman nama-nama peserta yang lolos ke seleksi tahap berikutnya akan disampaikan melalui pesan singkat atau telepon.

Malam itu sekitar pukul 9 ponsel saya berbunyi. Alhamdulillah saya lolos ke seleksi tahap berikutnya. Seleksi besok salah satunya adalah culture performance. Saya akan menampilkan suatu tarian. Masalahnya, saya tidak punya kostum. Sementara hal itu akan sangat menunjang poin. Otakku mulai berpikir keras, kira-kira besok mau pakai baju apa ya???

Minggu, 14 April 2013. Pukul 7 lewat saya sudah berada di Aula Teporombu BI. Sedih juga rasanya. Satu-satunya teman seangkatanku di universitas tidak lolos. Saya kenal beberapa sih, tapi itu pun seniorku di universitas. Selebihnya berasal dari fakultas lain, universitas lain, bahkan luar daerah Kendari. Ada yang berasal dari Kabupaten Konawe, Pulau Muna, dan Pulau Buton.

Setibanya di sana, terlihat beberapa peserta sedang melakukan latihan. Ada yang latihan Tari Lulo, Tari Mondotambe, dan Tari Linda. Semuanya bagus-bagus. Hatiku mulai ciut readers. Meski sudah dilatih khusus oleh teman SMAku yang juga penari, Nur Isnaini Ulfa *thanks a lot, tapi tetap saja rasa tegang dan gugup itu ada. Tanganku mulai dingin, sangat dingin malahan. Apalagi menjelang penampilanku. Saya masih ingat, saat itu saya memegang nomor urut 24. Jadi ketika nomor saya dipanggil, dengan mengucap bismillah saya maju dengan percaya diri di hadapan 10 juri dan ±40 peserta yang tersisa.

Oh ya, mengenai kostumku, hehe… setelah memutar otak semalaman, akhirnya muncul ide *ting ting* brilian. Karena saya akan membawakan Tari Mombesara yang merupakan tarian khas Suku Tolaki, maka saya pun memakai sarung dan selendang khas Tolaki milik mamaku. Huff… selamat :D Setelah memperkenalkan diri, saya pun mulai berjinjit, menegakkan badan, dan mengangkat jari-jemariku nan lentik ini.. #narsis abisss.

Setelah semua peserta menunjukkan kebolehannya, seleksi dilanjutkan dengan tes wawancara yang dibagi menjadi 4 bidang, yaitu bidang komunikasi, agama, pengetahuan nasional, dan psikologi. Of course semuanya full English, except psychology, because we had to answer the question quickly. Rasanya terlepas dari seleksi ini tuh ploooongg banget. Kayak beban di pundak sudah berkurang. Kini tinggal menunggu pengumuman yang lagi-lagi akan diumumkan lewat pesan singkat atau telepon.

Sudah pukul 9 malam, 9.30, 10, ponselku belum juga berdering. Setiap ada pesan yang masuk, kukira adalah pengumuman, nyatanya pesan dari teman-temanku yang menanyakan hasi seleksiku. Senang juga sih tahu kalau banyak orang yang mendukung. Tapi bête juga, hihihi…

Akhirnya saya ketiduran, dengan ponsel yang tergenggam di tangan. Tiba-tiba ponselku berdering. Ada telepon. Cepat-cepat kujawab teleponnya dengan mata yang masih terpejam. “Selamat, Anda lulus!!” Wah, kata-kata itu mujarab banget bisa membangunkanku. Alhamdulillah… tes akhir akan diselenggarakan lusa nanti.

Selasa, 16 April 2013. Tersisa 12 peserta, yang terdiri dari 9 orang perempuan dan 3 orang laki-laki. Seleksi akhirnya masih sama dengan seleksi sebelumnya, yaitu wawancara. Namun wawancara kali ini lebih eksklusif, fokus, dan pribadi. Kami diberi pertanyaan seputar kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Jujur ini adalah pertanyaan yang sangat sulit, karena kita harus menilai diri sendiri. Salah sedikit kan bisa malu sangatt…


Hah, pasrah kepada yang Maha Menentukan Segalanya. I’ve done my best, let God do the rest. Hanya itu yang terpikirkan olehku saat itu. Katanya, pengumumannya akan diumumkan lewat akun facebook PCMI beberapa hari ke depan.

Hari demi hari semakin banyak teman-teman yang menanyakan hasilnya padaku. Ahh.. bikin tambah deg-degan saja. Jujur saya optimis, walaupun awalnya sempat pesimis. Soalnya saya adalah peserta termuda dari ke-12 peserta yang lolos. Tentu peserta-peserta lain memiliki lebih banyak pengalaman daripada saya.

Tibalah malam itu, secara tidak sengaja saya bertemu dengan salah seorang peserta dan terjadilah percakapan itu. Saya menanyakan kira-kira kapan ya pengumumannya keluar?

“Oh, jadi kamu belum tahu?”

Deg. “Memang yang lolos siapa-siapa saja, Kak?”

“Kiki, Awal, sisanya saya lupa namanya…”

Deg. “Oh…”

Saya pun mulai down. Tapi masih tersisa sedikit rasa optimis. Setibanya di rumah, saya buru-buru membuka internet. Deg. Ini dia pengumumannya. Kubaca dengan sangat hati-hati, pelan, dari awal hingga akhir. Ini dia hasilnya:


Hahahahaha!!! Rezeki… rezeki… memang bisa berpihak ke mana saja… tapi jangan salah, menjadi second person alias cadangan sudah cukup membanggakan. Tinggal selangkahhhh…. lagi. Itu berarti, usahaku cuma kalah selangkah dengan peserta yang dinyatakan lolos.

Hah… okelah. Cerita 3 lembar halaman Microsoft Word ini berakhir sampai di sini. Berakhir dengan ending yang cukup mengharukan #plak author. Tenang saja, tahun depan Insya Allah masih ada kesempatan buatku. Doakan yaa…! Oh ya, siapa tahu di antara readers juga ada yang berminat ikut, bisa dan boleh kok. Caranya gampang banget. Ketik REG … hehe… juskid… Tapi serius loh. Readers cari aja info mengenai PCMI di daerahnya. Biasanya berada di ibu kota sih. Rajin-rajin browse internet! Seleksi tahun depan mungkin sekitar April lagi. Readers termasuk saya harus mempersiapkan diri lebih banyak lagi agar peluang lolosnya besar :) :* ~bye.

1 comments:

Posting Komentar

 

Dhilah siBluuu Girl Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review