Hola!! Di antara readers sudah ada yang pernah ikut debate competition nggak? Kalau sudah, share pengalaman sewaktu first debating-nya dong!! Author jadi penasaran nih..
Yap, kali ini saya mau share pengalaman first debating-ku di universitas. Kebetulan saya dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris, malu dong kalau nggak bisa debat. Tapi… shh… saya sebenarnya punya rahasia loh… but promise don’t say to anyone else yaa!! *nah loh :s
My first debating adalah ketika SMP. Itu pun terjadi sangat kebetulan alias tidak disengaja alias tanpa direncanakan alias karena paksaan. Waktu itu masih zamannya Australian Parliament. 3 orang temanku terpilih mewakili sekolah untuk mengikuti lomba debat tingkat SMP/sederajat se-Kota Kendari pada ajang Bank Indonesia Fair. Alhamdulillah mereka masuk ke babak final #hebat gak tuh? Tak dinyana dan tak disangka-sangka, satu dari mereka jatuh sakit sehari sebelum hari H. Masih jelas banget tuh di ingatanku, tepat pukul 10 malam, padahal lagi asyik-asyik nonton sinetron nih bersama mama tercinta, ponselku berdering. Tertera nama guru bahasa Inggrisku di sekolah.
“Dhil, besok kamu ada acara tidak?” *(besok = Minggu)
“Tidak, Bu. Ada apa?”
“Kia mendadak sakit. Barusan dia kabarin ibu. Kamu gantikan Kia besok ya di lomba debat!”
“Lah Bu, kenapa saya?”
“Sudah, kamu saja! Ibu sudah tidak tahu jam segini mau telepon siapa… Ibu tunggu besok ya di … jam 8!”
“Terus saya besok harus ngomong apa, Bu?”
“Nanti besok ibu tuliskan apa yang mesti kamu bilang.”
Maka stres lah saya. Nonton nggak fokus, tidur nggak nyenyak. Huallaaa…
Keesokan harinya, saya jadi pembicara pertama. 100% baca konsep. Speed diatur menjadi selambat mungkin. Tangan dingin bagai es dan getarannya dahsyat bagai bor listrik. Alhasil sekolahku meraih juara 3. Hehe…
Sejak saat itu saya tidak pernah dan tidak mau mencoba debat lagi. Kayak rada-rada trauma gitu. Gimana nggak trauma, ikut debat pertama kali nggak niat banget. Bayangkan! Ditelepon jam 10 malam untuk penampilan jam 8 pagi, dengan tanpa pengalaman, teori, dan pembelajaran tentang debat, tiba-tiba langsung disuruh ngomong. Speechless saya.
Namun kali ini tidak tau angin apa yang menghampiri saya, ketika ditawarkan untuk ikut serta oleh senior saya, Muh. Nuul Hiyat, dalam ajang Debate Competition English Expo 2013 se-Sulawesi, saya mau saja. Soalnya sebelumnya, saya terpilih menjadi peserta exhibition untuk English Expo 2013. Di situlah saya mulai belajar dan mendalami debat itu sendiri. Ternyata sistemnya sekarang sudah beda, yaitu British Parliament.
Saya kasih penjelasan sedikit ya… supaya ilmuku tidak hilang!
Dalam British Parliament, debaters dibagi menjadi 4 tim, yaitu opening government (og), opening opposition (oo), closing government (cg), dan closing opposition (co). Setiap tim terdiri dari 2 debaters, yaitu first speaker dan second speaker. Og bertugas menyajikan masalah terkait dengan motion yang diberikan. Motion itu adalah topik yang menjadi perdebatan antara 2 kubu, yaitu kubu government dan opposition. Contoh motion misalnya, This House Should Watch More Television. Berarti og bertugas memaparkan isu dan masalah apa yang terjadi terkait motion tersebut. Og dan cg harus pro terhadap motion, sedangkan oo dan oc harus kontra terhadap motion. Selanjutnya oo. Tugasnya adalah melawan dan mematahkan statement yang dikemukakan oleh og. Mereka berhak membuat isu baru jika merasa isu yang dipaparkan oleh og tidak relevan dengan motion. Cg dan co bertugas menopang kubu mereka dengan mendukung kubu masing-masing. Mereka juga bertugas menyimpulkan hasil perdebatan yang dilakukan debaters sebelum mereka. Tugas ini khusus dilakukan oleh second speaker dari cg dan co.
Sekian penjelasan singkatnya. Nggak enak kalau diceritakan secara tertulis. Bagusnya kalian nanya langsung sama yang lebih berpengalaman :)
Lanjuttt….
Hari demi hari kulalui bersama Kak Nuul *ciee. Huss! Jangan negative thinking dulu! Maksudku, kalau ada waktu luang kami selalu menyempatkan diri membahas motion yang akan dilombakan nanti. Awalnya saya kurang percaya diri, tapi Kak Nuul selalu memberi semangat. Kami banyak sharing. Jujur, hal itu sangat membantu dalam membangun kepercayaan diriku. Saya juga banyak belajar dari Kak Nuul. Secara dia adalah national debater. Kemampuannya bukan isapan jempol belaka, tidak perlu diragukan lagi. Hal itu juga mendorong saya untuk berusaha lebih keras lagi agar setidaknya dapat menyeimbangi Kak Nuul dan tidak malu-maluin, hehe…
Seminggu menjelang lomba kami sudah jarang latihan. Kami terkendala oleh jadwal kuliah yang mepet dan kepanitiaan English Expo yang juga sedang padat-padatnya. Oh ya, hampir lupa. English Expo adalah kegiatan tahunan program studi Pendidikan bahasa Inggris Universitas Haluoleo. Meskipun masih tergolong angkatan baru, angkatan 2012 sudah dilibatkan dalam pelaksanaan English Expo 2013 ini. Saya termasuk dalam seksi acara. Meski berpartisipasi aktif dalam kepanitiaan, bukan berarti saya tahu mengenai urusan debat. Fair dong. Meskipun saya dan Kak Nuul mewakili Universitas Haluoleo, kami sama sekali tidak tahu-menahu mengenai lomba debat. So, tidak terjadi kecurangan ya di sini!!!
Karena jarang latihan bersama, saya pun berinisiatif untuk latihan sendiri di rumah. Sebelum tidur saya selalu berdiri di depan cermin dan mulai berbicara. Tapi tetap saja, perasaan takut dan gugup kembali menyergap. Istilah kerennya saya down banget waktu itu. Kepercayaan diri yang sudah susah payah dibangun seakan roboh kembali.
Selasa, 14 Mei 2013. Hari ini dijadwalkan babak penyisihan 1 dan 2. Saya mencoba untuk tenang. Berusaha untuk selalu tersenyum meski jantungku dag dig dug tidak karuan. Lomba dimulai setelah molor sejam. Alhamdulillah, babak penyisihan 1 dan 2 kami lalui dengan lancar dengan hasil yang cukup baik. Posisi pertama untuk masing-masing babak.
Rabu, 15 Mei 2013. Hari ini dijadwalkan babak penyisihan 3, quarter final, dan semi final. Di babak penyisihan 3 sempat terjadi bersitegang antara timku dan para juri. Saat itu kami sangat kecewa dengan penilaian juri. Kami pun harus puas meraih posisi kedua. Tapi kami tidak perlu khawatir. Sudah dipastikan kami lolos ke babak selanjutnya, yaitu babak quarter final, karena kami telah meraih victory point cukup besar. Mulai babak ini, sistem yang digunakan adalah impromptu motion. Maksudnya, motionnya akan diberitahukan kepada peserta 15 menit sebelum debat dimulai. Jadi, peserta hanya diberikan waktu 15 menit untuk menganalisis motion atau nama kerennya case building. Alhamdulillah kami berhasil meraih posisi pertama lagi. Lolos ke babak semi final adalah suatu hal yang sangat luar biasa bagiku, meski mungkin hal yang biasa bagi Kak Nuul. Ya, so far so good lah.
Tibalah babak semi final. Jujur, saya dan Kak Nuul mulai kehilangan semangat berdebat. Saat itu sudah pukul 16.30 WITA sewaktu lomba dimulai. Mungkin dikarenakan kondisi kami yang sudah tidak fit lagi. Babak penyisihan 3 dan quarter final sudah sangat menguras tenaga dan pikiran. Sehingga dalam merumuskan motion kami sudah tidak fokus lagi dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah. Tapi kami akan tetap melakukan yang terbaik. Motion yang diberikan saat itu adalah This House Would Legalize the Cosmetic Surgery. Sedangkan saat itu kami bertindak sebagai og. Maka bencanalah yang terjadi.
Setelah debat selesai, maka para peserta dan seluruh penonton diarahkan untuk meninggalkan ruangan. Sambil menunggu verbal adjudication dan pengumuman tim-tim yang berhak memasuki babak final, saya hanya duduk diam di luar ruangan. Saat itu saya sangat pesimis. Saya juga sudah meminta maaf pada Kak Nuul kalau misalnya kami tidak bias melanjutkan perjuangan hingga babak final. Hatiku sangat gelisah. Sungguh saya sudah sangat pasrah saat itu.
Verbal adjudication pun dimulai. Dari komentar ketiga juri, tidak ada tanda-tanda bahwa tim kami akan lolos. Saatnya pengumuman pemenang. Dimulai dari juara 4, bukan tim kami. Juara 3? Alhamdulillah juga bukan tim kami. Otomatis kami berhak memasuki babak final. 2 tim teratas akan memasuki babak final melawan 2 tim lainnya yang juga sedang berlomba di ruangan lain. Tidak pernah terlintas sedikit pun di pikiranku bahwa tim kami berhak bertanding di babak final. Sungguh ini suatu karunia Allah yang sangat besar.
Jumat, 17 Mei 2013. Pukul 08.00. Lomba pun dimulai meski molor beberapa menit. Motion saat itu adalah This House Believes That Indonesian Rupiah’s Currency Should Be Redenominated. Guys, ini adalah motion yang super duper susah. Why? First, I don’t know what is redenominated. Second, I never heard about redenominated before. Ditambah lagi kami bertindak sebagai og dan saya adalah first speaker, maka ini lagi-lagi merupakan bencana bagi kami.
Be Myself. Hal itu yang selalu kutanamkan dalam pikiranku dan tetap berusaha tenang. Banyak orang yang tidak boleh saya kecewakan. Yang pertama dan utama adalah Kak Nuul. Sampai sekarang saya tidak mengerti apa yang membuat national debater seperti dia memilih partner debat seperti saya yang tidak mempunyai background debat sama sekali. Yang kedua adalah orang tua, lalu teman-teman yang setia menonton setiap penampilanku dan selalu mendukungku, senior-senior yang sudah membekaliku dalam exhibition, dan almamaterku Universitas Haluoleo tentunya. Maka kubuka pemaparan materiku dengan seulas senyuman, pertanda aku siap bertarung.
Pukul 4 sorenya, penutupan. Di sini akan diumumkan pemenangnya. Saya dan Kak Nuul harap-harap cemas menanti pengumumannya. Kami menjadi optimis setelah mendengar verbal adjudication yang sangat positif dari 3 juri kompeten. Mereka memuji keberhasilan kami dalam memaparkan isu dan masalah terkait motionnya. Ya, kami berhasil walaupun awalnya saya tidak tau apa yang dimaksud dengan redenominasi uang rupiah. Hahaha =D
Deg. Saatnya pengumuman.
Juara 1 diberikan kepada…
Universitas…
HALUOLEO B…!!!
Sontak saya dan Kak Nuul langsung berdiri dan lompat kegirangan. Kami sangat senang. Ini adalah debat pertamaku. Saya bisa sejauh ini juga karena bantuan dari Kak Nuul. Saya sangat bersyukur. Alhamdulillah dan terima kasih Kak Nuul atas kepercayaan dan kesempatan yang kau berikan padaku.
Saya jadi ingat cerita Kak Kiki dan Kak Uchi. Mereka berdua adalah debaters Universitas Haluoleo juga. Mereka pernah bercerita padaku. Saat itu saya mengeluh karena tidak tahu-menahu mengenai debat sama sekali. Tiba-tiba ditunjuk untuk menjadi peserta exhibition English Expo. Kak Uchi menjawab keluh kesahku dengan sebuah cerita. Kak Kiki juga awalnya tidak tahu-menahu soal debat. Dia tidak pernah berdebat sebelumnya. Lomba debat di universitas adalah debat pertamanya. Karena usaha dan latihan yang keras, pada lomba debat pertamanya dia berhasil meraih juara 3. Akhirnya dia dipercaya untuk ikut bersama debaters Universitas Haluoleo lainnya untuk mewakili universitas kami di kancah nasional.
Ketika menang, cerita itu yang pertama kali terlintas di benakku. Memang tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana saya mempertahankan posisi ini. This is my homework and this is very difficult. How to keep this I dunno. One that I know is I’ve to study and practice hard! Semoga bisa menginspirasi ya readers… :)
::Leave 'Words' For Me::
::Followers::
Jumat, 28 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 comments:
Keren, pengalaman pertama English Debating menang juara pertama, selamat ya, oh iya, tadi gue baca di post ini kalo pernah ikutan English Debating bagi-bagi dong pengalamannya, gue pernah ikut English Debating juga min, bisa dibaca di post ini: http://dailybloggerpro.blogspot.co.id/2016/01/pengalaman-pertama-jadi-english-debater-eds-uhamka-1.html.
Salam kenal ya. :)
Salam kenal juga, Agung :)
Oya, ternyata aku jadi ketagihan debate loh. Agustus 2015 kemarin Alhamdulillah aku terpilih lagi bersama seorang temanku untuk ikut NUDC. Pokoknya luar biasa deh!
Lah, gue juga sama. Gue sama kakak kelas gue kepilih juga jadi delegasi kampus buat ikut NUDC, hasilnya sampe quarter final, posisi ke 9, well, it's great experience.
NUDC tahun ini gue mau ikut, lo ikut lagi nggak dil? Siapa tahu kita lolos dari regional sampe tingkat nasional, kan bisa ketemu, haha. :)
Oh iya, gue udah follow blog lo dil, gue baca artikel lo yang tentang IChYEP 2015, seusai baca, gue jadi punya impian buat jadi delegasi program itu di tahun 2017, hope it be real. :)
Yah.. udah gak ikut lagi deh kayaknya. Soalnya aku program wisuda tahun ini, sudah semester tua juga, maklum udah masuk semester 8 hihihi
Posting Komentar