Jumat, 11 Februari 2011

Bercanda

Posted by Nur Fadhilah at 11:27:00 PM
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu menceritakan, para sahabat bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah! Apakah engkau juga bersenda gurau bersama kami?” Maka Rasulullah menjawab dengan sabdanya, “Betul, hanya saja aku selalu berkata benar.” (H. R. Imam Ahmad)
Pada suatu hari ketika beliau bercanda dengan seorang sahabat dengan memanggil, “Hai yang mempunyai dua telinga.” (H. R. Tirmidzi, Abu Dawud dan Ahmad)
Nabi juga pernah berkata kepada seorang perempuan tua, “Tidak ada perempuan tua yang masuk surga.” Kemudian beliau membaca ayat, “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.” (H. R. Tirmidzi)
Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki menemui beliau dan berkata, “Wahai Rasulullah, bawalah aku jalan-jalan. “ Beliau berkata, “Kami akan membawamu berjalan-jalan menaiki anak unta.” Laki-laki itu pun menukas, “Apa yang bisa ku perbuat dengan anak unta?” Beliau berkata, “Bukankah setiap unta adalah anak ibunya?” (H. R. Abu Dawud)
Berkaitan dengan hal itu Islam telah memberikan tuntutan tentang adab bercanda, yaitu:
1. Meluruskan tujuan bercanda yaitu menghilangkan kepenatan, rasa bosan dan lesu serta menyegarkan suasana dengan canda yang diperbolehkan.
2. Tidak melewati batas. Terlalu banyak bercanda akan menjatuhkan wibawa seseorang.
3. Tidak bercanda dengan orang yang tidak suka bercanda. Terkadang ada orang yang bercanda dengan seseorang yang tidak suka bercanda atau tidak suka dengan canda orang tersebut. Hal itu akan menimbulkan akibat buruk. Oleh karena itu, lihatlah dengan siapa kita hendak bercanda.
4. Tidak bercanda pada perkara-perkara yang serius.
5. Hindari bercanda yang dilarang Allah seperti menakut-nakuti, berdusta, melecehkan orang dan memfitnah.
6. Hindari bercanda dengan kata-kata yang buruk.
7. Tidak banyak tertawa. Nabi telah mengingatkan agar tidak banyak tertawa, “Janganlah kalian banyak tertawa. Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati.” (H. R. Ibnu Majah)
8. Bercanda dengan orang-orang yang membutuhkannya.
9. Jangan melecehkan syiar-syiar agama dalam bercanda.
Demikianlah mengenai batasan dalam bercanda yang diperbolehkan dalam syariat.

2 comments:

etikush mengatakan...

masih adakah acara komedi di tv yang menggunakan adab bercanda ini.....

Nur Fadhilah mengatakan...

Memang sudah jarang orang yang memperhatikan adab dalam bercanda. Maka tugas kita untuk memberi tahu kepada mereka yang belum tahu. Thanks atas komentarnya :)

Posting Komentar

 

Dhilah siBluuu Girl Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review