Oleh: Syaifuddin Gani
Rindu menua
Teronggok sepanjang butuni
Sesayap angin hujankan rangkulan
Pada rusuk-rusuk keraton
Di sini, berabad-abad kabanti dan puisi
Mempersunting matahari
Menjelma barisan batu karang
Rumah para raja menenun martabat tujuh
O, gerbang matahari diapit meriam tua
Memandang ke laut jauh ke bukit karang
Untuk masa silam yang takkan pulang
Tiang bendera sebagai anak para raja
Memanjang ke cakrawala
Mana benderanya?
Barangkali tertambat dan terlunta di museum waktu
Tapak-tapak angin, pantun-pantun leluhur
Mengabur di jantung wolio
Dibeliut belukar sepi dan rerantai hari
Menyelinap di rerapuh malige
Pada mata jangkar, air mata laut berkarat
Menimbun berteluk-teluk jarak
::Leave 'Words' For Me::
::Followers::
Selasa, 03 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar