Oleh: Irianto Ibrahim
Berapa luka yang kau minta
Sedanau darah atau secangkir nestapa
Di dada, sesayat jantungku
Sudah ku hidang di meja makan
Ku tambahkan air mata setia
Penyedap rasa dan aroma kesukaanmu
Apa kau minta juga mimpiku
Sekerat angan yang ku simpan di bawah bantal
Tempat ku baringkan kepalaku yang sudah kosong
Sebab katamu, dendeng otaklah yang paling kau gemari
Berapa iga lagi yang kau perlu
Sepasang paru atau sumsum tulang-tulang belakang
Sebagai sop yang kau didihkan sepanjang hari
Sepanjang jalan pulang yang sudah ku lupa alamatnya
Ku mohon, jangan lidahku
Jangan ambil lidahku
Sebab dia menerjemahkan
Detak dalam dadaku
::Leave 'Words' For Me::
::Followers::
Selasa, 03 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar